ECONOMICS

Usai Kontraksi Tajam, Sektor Manufaktur RI Tumbuh Melesat

Oktiani Endarwati 01/10/2021 09:23 WIB

Permintaan luar negeri masih lemah pada bulan September, dengan gangguan pandemi Covid-19

Usai Kontraksi Tajam, Sektor Manufaktur RI Tumbuh Melesat (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kebijakan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah di  dan penurunan jumlah kasus positif Covid-19 membuat sektor manufaktur kembali tumbuh pada bulan September. 

IHS Markit mencatat Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September 2021 berada di posisi 52,2 atau naik dari posisi 43,7 pada bulan Agustus. PMI di atas 50 menunjukkan geliat industri manufaktur dinilai ekspansif. 

Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, sektor manufaktur Indonesia mengalami perubahan pada kinerja selama bulan September, dengan PMI Manufaktur Indonesia dari IHS Markit menunjukkan kembali berekspansi setelah dua bulan kontraksi tajam. Dampak situasi Covid-19 yang telah membaik dan berkurangnya pembatasan telah tercatat dengan baik oleh data.  

" Meski aktivitas pembelian meningkat bersamaan dengan output, aktivitas perekrutan di sektor masih lemah. Optimisme perusahaan manufaktur juga menurun pada bulan September, bahkan saat kondisi ekonomi meningkat," ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021). 

Menurut dia, penting untuk melihat apakah kondisi permintaan yang lebih baik berarti kepercayaan bisnis meningkat seiring sektor mulai pulih. Sementara itu, gangguan pasokan dan tekanan harga yang terus berlanjut patut terus diwaspadai, meskipun hal tersebut bukan hal yang baru bagi Indonesia dan dapat dilihat memengaruhi perusahaan manufaktur secara global. 

"Permintaan luar negeri masih lemah pada bulan September, dengan gangguan pandemi Covid-19 dan kesulitan pengiriman terus memengaruhi permintaan ekspor," jelasnya. 

Ketenagakerjaan juga masih terhambat oleh gangguan Covid-19 meskipun permintaan baru telah membaik. Pengunduran diri dan PHK akibat Covid-19 terus dilaporkan oleh panelis pada survei terkini. 

(SANDY)

SHARE