ECONOMICS

Utang ke Pertamina Rp7,5 Triliun Belum Lunas, Garuda Santai

Suparjo Ramalan 09/02/2023 21:52 WIB

PT Garuda Indonesia (Persero) masih memiliki utang sebesar Rp7,5 triliun kepada PT Pertamina (Persero) meski sudah direstrukturisasi.

Utang ke Pertamina Rp7,5 Triliun Belum Lunas, Garuda Santai (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) masih memiliki utang sebesar Rp7,5 triliun kepada PT Pertamina (Persero) meski sudah direstrukturisasi. 

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi menyebut, struktur keuangan perusahaan dalam kondisi aman, lantaran masa pengembalian utang ke Pertamina diperpanjang selama 22 tahun dengan bunga 0,1 persen per tahun.

Hal ini diputuskan setelah Pertamina memberikan kesepakatan damai atau homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Juni 2022 lalu. 

Bahkan, Garuda optimis bisa menghadapi kemungkinan adanya gejolak harga avtur atau bahan bakar yang digunakan untuk penerbangan pesawat. 

"Utang kita ke Pertamina itu sudah direstrukturisasi di PKPU, Insya Allah aman, tidak seperti tahun lalu, mungkin Pak Irfan (Dirut Garuda) sempat bilang kalau dikasih uang bisa diambil itu karena PKPU nya belum kelar," ungkap Ade, Kamis (9/2/2023). 

Atas kesepakatan melalui PKPU, Garuda hanya membayar bunga utang 0,1 persen per tahunnya. "Saat ini kita sudah punya kesepakatan, saat ini semua biaya operasi kita pun Pertamina kita bayar, jadi tidak punya utang di operasional harian. Sebagai informasi juga, saat ini operasional Garuda uda profit, memang kita punya banyak kewajiban, tapi alhamdulillah kita bisa menutup kewajiban-kewajiban kita," kata dia. 

Ade mencatat anggaran terbesar dari seluruh komponen biaya yang berhubungan langsung dengan operasional pesawat (direct operating cost) adalah avtur. Saat ini biaya avtur mencapai 40,2 persen dari total keseluruhan biaya operasional pesawat. 

Dalam perhitungan manajemen, lanjut Ade, harga avtur yang digunakan, khususnya untuk memberangkatkan jamaah haji 2023 sebesar 93 sen dolar AS per liter. Data per awal Februari tahun ini. 

Adapun harga rata-rata biaya avtur untuk penerbangan rute internasional berada di angka 97 sen dolar AS per liter. Angka ini berdasarkan data International Air Transport Association (IATA) atau Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional.

"Perhitungan kita saat ini adalah 93 sen (per liter/ dolar AS), sedikit lebih rendah dari harga rata-rata yang terjadi. Kita juga mengasumsikan kurs dolar yang kita masih pakai di sini adalah Rp 15.350 (per dolar AS)," ucap dia.

(DES)

SHARE