Vale (INCO) Berhasil Isolasi Sumber Kebocoran Pipa Minyak di Luwu Timur, Ini Langkah Selanjutnya
Sumber kebocoran jalur pipa distribusi minyak di Desa Lioka, Luwu Timur, yang berlokasi kurang lebih 20 km dari pabrik pengolahan INCO, berhasil diisolasi.
IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyampaikan, sumber kebocoran jalur pipa distribusi minyak di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, yang berlokasi kurang lebih 20 km dari pabrik pengolahan perseroan, telah berhasil diidentifikasi dan diisolasi.
"Hingga saat ini, seluruh tim teknis bekerja 24 jam untuk menghentikan penyebaran aliran minyak sebagai prioritas utama," ujar Plt Sekretaris Perusahaan INCO Anggun Kara Nataya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/8/2025).
Dia menerangkan, di tengah penanganan darurat, perseroan juga menaruh perhatian pada masyarakat terdampak. Perseroan menyediakan dukungan logistik dan layanan kesehatan, serta melibatkan warga setempat dalam upaya penanganan untuk memastikan solidaritas dan kebermanfaatan ekonomi tetap terjaga.
Posko pengaduan dan informasi resmi telah dibuka di Kantor Camat Towuti sebagai ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan kebutuhan maupun mendapatkan informasi langsung dari tim.
"Perseroan berkomitmen penuh untuk bertanggung jawab dalam melakukan pemulihan lingkungan secara menyeluruh dan menanggulangi dampak sosial yang ditimbulkan," katanya.
Dia mengungkapkan, upaya pemulihan ini akan dilakukan secara bertahap, mencakup rehabilitasi ekosistem di area terdampak, dukungan sosial-ekonomi bagi masyarakat, serta evaluasi dan penguatan sistem keamanan pipa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Semua proses pemulihan akan dilakukan dalam koordinasi yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan pihak-pihak terkait, dengan prinsip transparansi serta akuntabilitas publik.
Anggun menyampaikan, perseroan akan melakukan evaluasi dan penguatan sistem keamanan pipa agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Lebih lanjut, perseroan menilai kejadian tersebut tidak memberikan dampak material terhadap kegiatan operasional maupun kinerja keuangan perseroan secara keseluruhan.
"Seluruh aktivitas operasional perseroan tetap berjalan normal, dan perseroan senantiasa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keberlangsungan usaha perseroan," kata Anggun.
Selain itu, kata dia, fokus perseroan pasca kejadian ini adalah melakukan prosedur tanggap darurat di lapangan guna meminimalkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan. Kemudian, perseroan perlu terlebih dahulu memastikan kebenaran fakta, memperoleh data, melakukan penilaian dampak dan verifikasi internal, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehubungan dengan kejadian tersebut.
Sebagai informasi, PANI menyatakan, kebocoran diduga disebabkan oleh pergerakan tanah yang mengakibatkan kerusakan pipa.
Sejak pertama menerima informasi kebocoran ini, perseroan telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pembentukan Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Group) untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan pemulihan.
b. Menghentikan sementara kebocoran minyak dengan menggunakan valve.
c. Mencari sumber kebocoran pipa minyak.
d. Melakukan mitigasi penyebaran minyak dengan pemasangan penghalang/containment, termasuk dengan menggunakan oil boom dan oil trap.
e. Pengujian kualitas air dan tanah di lokasi.
f. Pembentukan Posko Informasi dan Bantuan di Kantor Kecamatan Towuti.
g. Melakukan koordinasi erat dengan pemangku kepentingan terkait (di antaranya Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Kecamatan Towuti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, aparat kepolisian, dan TNI) untuk memastikan langkah penanggulangan dilakukan secara terpadu dan transparan.
(Dhera Arizona)