ECONOMICS

Variabel Ekonomi Dinilai Tak Mendukung, Target Penurunan Pengangguran Bisa Tercapai?

Muhammad Farhan 29/04/2024 20:33 WIB

Kondisi variabel ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu mendukung target pencapaian pemerintah atas problem pengangguran terbuka tersebut.

Variabel Ekonomi Dinilai Tak Mendukung, Target Penurunan Pengangguran Bisa Tercapai? Foto: MNC Media.

IDXChannel - Senior Ekonom sekaligus Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didin Damanhuri, menyebutkan pemerintah terlalu optimistis atas target penurunan pengangguran terbuka di 2025 di kisaran 4,5% sampai 5%. 

Ia menilai kondisi variabel ekonomi Indonesia saat ini tidak terlalu mendukung target pencapaian pemerintah atas problem pengangguran terbuka tersebut.

"Sepertinya itu over optimis ya karena berbagai variabelnya kurang mendukung," ujar Didin saat dihubungi, Senin (29/4/2024).

Guru besar Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menilai variabel disrupsi pasok inflasi impor kini mendominasi di Indonesia. Terlebih, potensi kenaikan suku bunga acuan yang mengacu pada The Fed.

"Kondisi tersebut mempengaruhi kurs rupiah sehingga cost of fund perusahaan-perusahaan yang berimbas pada tanggungan beban biaya lebih tinggi," tutur Didin.

Kemudian, Didin menilai situasi kenaikan suku bunga acuan berimplikasi pada pengurangan tenaga kerja yang sudah ada. 

"Artinya, situasi saat ini lebih cenderung mengarah pada PHK. Jadi saya menilai ini terlalu optimis. Kalau bisa mempertahankan 5% rata-rata saja sudah bagus itu," terang Didin.

Ia memandang, jika pemerintah Indonesia bisa mengendalikan kurs rupiah tidak melebihi Rp16ribu per USD, situasi pencapaian target masih bisa dilakukan. 

Selain itu, Didin mengatakan pemerintah perlu memacu kemudahan-kemudahan investor tanpa favorabilitas tertentu.

Didin menambahkan langkah-langkah pasca penetapan Presiden terpilih, harus ditambah dengan upaya pembukaan kesempatan investor yang dipilih berdasarkan kepentingan pembukaan peluang penciptaan lapangan pekerjaan yang masif.

"Upaya tersebut itu jika dilakukan saja, bagi saya, hanya bisa mencapai 5% penurunannya. Kalau targetnya 4,5% sampai 4,7% itu saya kira over optimis lah," tegas Didin.

Badan Pusat Statistik mencatat data jumlah pengangguran Indonesia di 2023 sebanyak 7,86 juta orang dari 147,71 juta angkatan kerja.

Jumlah ini turun sebanyak 0,56 juta orang bila dibanding Agustus 2022.

Namun walaupun relatif menurun, angka pengangguran ini masih jauh tinggi dibandingkan pada sebelum pandemi lebih tepatnya Agustus 2019.

Penurunan angka pengangguran pada laki-laki sejumlah 5,42% atau turun 0,5% poin sedangkan pada perempuan 5,15% dan turun sebesar 0,6% poin.

Dapat dilihat bahwa penurunan pengangguran pada perempuan lebih tinggi selaras dengan TPAK Agustus 2023. Jika ditinjau dari segi wilayah, terjadi penurunan pengangguran pada wilayah perkotaan dan di wilayah pedesaan justru mengalami peningkatan.

(NIA)

SHARE