ECONOMICS

Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Ganas dari Omicron? Ini Kata Satgas Covid-19

Kevi Laras 16/06/2022 12:27 WIB

Dia menjelaskan jika varian BA. 4 dan BA.5 tidak memiliki tingkat infeksi separah varian Delta atau Omicron

Varian BA.4 dan BA.5 Lebih Ganas dari Omicron? Ini Kata Satgas Covid-19 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Alexandre Ginting, Kasubbid, Dukungan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional menjelaskan adanya perbedaan kedua varian varian baru BA.4 dan BA.5. dengan varian sebelumnya, baik Delta atau Omicron.

Varian BA. 4 dan BA.5 dikatakan sebagai yang mampu menghindari antibodi (sistem kekebalan tubuh) atau escape imunity. Bagi mereka yang memiliki komorbid (penyakit penyerta) dan belum divaskinasi Covid-19, berkemungkinan dapat mengantarkan ke rumah sakit.

"Memang jelas bahwa varian bA.4 dan BA.5 ini dilaporkan juga memiliki kemampuan penurunan kemampuan terhadap Antibodi monoklonal jadi dia memiliki kemampuan escape," ungkap Ginting dalam Streaming YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (16/6/2022)

Dia menjelaskan jika varian BA. 4 dan BA.5 tidak memiliki tingkat infeksi separah varian Delta atau Omicron. Di mana bagi mereka yang sudah divaksin 3 kali pun atau booster, tetap bisa terinfeksi dengan gejala ringan. 

Sehingga dia mengimbau agar masyarakat tetap melakukan pencegahan, seperti melakukan vaksinasi lengkap dan booster.

Mengingat kedua varian ini, memiki sifat yang mudah menular kepada siapa pun. "Artinya mereka yang sudah vaksin 3 kali tetap terinfeksi. sehingga dengan adanya subvarian BA.4 dan BA.5 ini hanya menimbulkan gejala ringan, tidak sama dengan waktu delta," jelasnya 

Sekadar informasi, varian ini muncul di Afrika Selatan, salah satu engay yang minim angka cakupan vaksinasi Covid-19. Menurut Ginting selama tingkat vaksinasi rendah (timpang) maka virus Covid-19 semakin bermutasi atau berkembang.

"Kita lihat di Afrika ini (varian B.1.1.529 atau Omicron) setelah omicron masuk ke berbagai negara, dia juga ikut berkembang bermutasi terus berlangsung, khususnya di negara yang vaksinasinya timpang. Afrika selatan sebagai contoh salah satu negara yang akses vaksinasinya tidak merata dan terus berkembang," tambah Ginting 

(SAN)

SHARE