Viral Turis Jalan Kaki Imbas Macet Parah di Tol Bali, Menhub Turun Tangan
Kemacetan parah yang terjadi di ruas tol Bali Mandara pada libur Natal dan Tahun Baru telah viral di sosial media.
IDXChannel - Kemacetan parah yang terjadi di ruas tol Bali Mandara pada libur Natal dan Tahun Baru telah viral di sosial media. Ini karena beberapa wisatawan sampai berjalan kaki untuk meneruskan perjalanan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk mengejar jadwal penerbangan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menanggapi kejadian tersebut. Dia mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Kepolisian untuk melakukan upaya penanganan di lapangan.
"Kepadatan lalu lintas di akhir tahun sudah kami prediksi sebelumnya, tetapi kemarin terjadi kepadatan yang ekstrem," kata Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (30/12/2023).
Untuk menangani kepadatan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyediakan shuttle bus gratis bagi masyarakat ataupun wisatawan di Bali yang akan menuju bandara dan sebaliknya.
Adapun rute dari shuttle bus adalah Simpang Pesanggaran-Bandara, Nusa Dua-Bandara, dan Sentral Parkir-Bandara. Titik pemberangkatannya berada di akses Jalan Tol Pesanggaran, Sentral Parkir Nusa Dua, serta Sentral Parkir Kuta.
Shuttle bus gratis ini akan beroperasi hingga 1 Januari 2024 mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WITA dengan lima armada bus, yang masing-masing berkapasitas 20 penumpang.
Shuttle bus yang digunakan adalah Bus Trans Sarbagita dan Trans Metro Dewata. Bus Transit Sarbagita merupakan Bus Rapid Transit (BRT) Teman Bus dengan layanan Buy The Service yang disediakan Ditjen Perhubungan Darat. Sementara Bus Trans Sarbagita merupakan bus perkotaan yang dikelola Pemprov Bali.
Budi menambahkan, kehadiran transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Bali.
"Jangka panjangnya kita akan bangun kereta LRT di Bali dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat, seperti di Sunset Road, Legian, dan Canggu," ujarnya.
Namun menurut dia, untuk membangun LRT membutuhkan waktu kurang lebih 3 sampai 4 tahun.
"Minggu lalu kami sudah bertemu pihak dari Korea Selatan yang memberikan grant untuk Feasibility Study (FS) dan akan memberikan Official Development Assistance (ODA) Loan, untuk pembangunan LRT Tahap 1 dari bandara sampai Sunset Road," tutup Budi.
(FAY)