ECONOMICS

Virus Cacar Monyet di Afrika Sudah Menjadi Endemik, Ini Alasannya 

Syifa Fauziah/MPI 25/08/2022 11:15 WIB

Cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang saat ini tengah menjadi sorotan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang saat ini tengah menjadi sorotan di berbagai negara, termasuk di Indonesia.

IDXChannel - Cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang saat ini tengah menjadi sorotan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Belum lama ini, kasus penyakit tersebut menyerang seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Feni Fardilla, SpPD menjelaskan berbeda dengan Covid-19, cacar monyet bukan kategori penyakit baru. Bahkan virus itu sudah ditemukan sejak tahun 1958 yang diidap hewan, kemudian tahun 1970 kasus penularannya dari hewan ke manusia.

“Pertama kali ditemukan di Afrika. Di Afrika sudah bukan jadi wabah, tapi endemi,” ujarnya seperti dikutip dalam Live di Instagram Okezone, Kamis (25/8/2022).

Namun kasus ini booming karena ditemukan di negara lain, seperti Eropa dan Asia, termasuk di Indonesia. Dari 38 ribu kasus cacar monyet di dunia, angka kematiannya 12 orang atau bila dipersentasikan 0,001 orang.

“Kenapa angka kematiannya rendah? Karena sebenarnya virus ini self limiting disease yang bisa sembuh sendiri kalau imun bagus. Cacar monyet ini sama seperti cacar yang lainnya, rentang pada anak-anak usia dibawah 8 tahun dan lansir di atas 60 tahun. Rentan juga pda komorbid dan penderita HIV,” terangnya.

Dokter yang praktik di Rumah Sakit Mulya Tangerang itu menjelaskan alasan virus cacar monyet sangat umum di Afrika. Sebab negara tersebut lingkungannya masih dekat dengan satwa liar. Kontak antara manusia dan hewan juga sangat erat.

“Selain itu juga mereka biasa makan hewan liar yang kurang matang. Penularan cacar monyet bisa lewat sosial, keadaan lingkungan, itu membuat perpindahan dari hewan ke manusia. Kebanyakan kasusnya di Afrika Barat dan Tengah,” pungkasnya.

(NDA) 

SHARE