Volume Lalu Lintas Meningkat, Transaksi Jalan Tol Bisa Tembus Rp 24 Triliun
Kementerian PUPR menyebut volume lalu lintas terus meningkat. Hal itu bakal mendorong pertumbuhan volume transaksi yang menopang industri jalan tol.
IDXChannel – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut volume lalu litas terus meningkat. Hal itu bakal mendorong pertumbuhan volume transaksi yang menopang industri jalan tol.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit menyebut peningkatan yang cukup konsisten terjadi pada catatan volume transaksi terjadi karena kebijakan pemerintah. Misalnya pada tahun 2020 volume transaksi mengalami koreksi atau penurunan, karena adanya pengetatan mobilitas akibat pandemi Covid-19.
"Tahun ini mungkin juga saya sampaikan, kemungkinan tahun ini itu kita akan menembus jumlah transaksi itu Rp24 triliun pertama ahun, dan itu secara konsisten tumbuh," ujar Danang dalam webinar Market Update Penyelenggaraan Jalan Tol, Jumat (24/6/2022).
Danang menjelaskan pada tahun 2020, volume transaksi di jalan tol memang mengalami penurunan akibat pandemi Covid 19. Namun pada 2021, volume transaksi tol mulai bangkit hingga mencapai Rp23,8 tirliun.
"Volume jalan tol itu tergantung bukan hanya pada minat orang melakukan perjalanan, tetapi pada policy pemerintah, kita melihat mulai April hingga Juli 2020 terjadi penurunan yang cukup drastis," sambungnya.
Sehingga menurut Danang Industri jalan tol merupakan industri yang resilience atau memiliki kemampuan untuk bangkit yang cukup kuat, meski sempat terhambat pandemi.
"Jadi bisa kita katakan bahwa industri ini adalah yang recilion, atau bisa kira katakan industri yang bandel, begitu kebijakan diberikan maka dia akan kembali ke level yang normal," kata Danang.
Adapun hingga saat ini, Danang menambahkan setidaknya total panjang jalan tol yang tercatat hingga akhir 2021 adalah sepanjang 2.457 Km. Sedangkan panjang lajur tol hingga akhir 2021 bertambah menjadi 11.140 km. (FRI)