Wabah Hepatitis Akut Anak DI 12 Negara, Kemenkes: Belum Diketahui Penyebabnya
Wabah Hepatitis pada anak-anak hingga membawa korban meninggal dunia masih jadi misterius penyebabnya.
IDXChannel - Wabah Hepatitis di sejumlah negara yang terjadi pada anak-anak hingga membawa korban meninggal dunia masih jadi misterius penyebabnya.
Sejauh ini, terdeteksi 169 kasus hepatitis parah telah diidentifikasi pada anak-anak dalam wabah melibatkan 12 negara, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan pada April lalu. Di antara kasus tersebut, setidaknya satu anak telah meninggal dan 17 lainnya memerlukan transplantasi hati pada anak-anak telah berusia antara 1 bulan dan 16 tahun.
"Belum jelas apakah ada peningkatan kasus hepatitis atau peningkatan kesadaran kasus hepatitis yang terjadi pada tingkat yang diharapkan tetapi tidak terdeteksi,” kata WHO dalam sebuah pernyataan dilansir WebMD, Rabu (4/5/2022)
Perkembangan kasus Hepatitis akut pada anak-anak ini, masih diselidiki. Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengungkap bila masih dicari tahu penyebab dari Hepatitis akut yang misterius tersebut.
"Belum, seperti WHO sampaikan Hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," ujar dr Nadia kepada MNC Portal, Rabu (4/5/2022)
Sehubungan dengan situasi Covid-19, Nadia menerangkan agar masyarakat tetap waspada, dengan Hepatitis akut menyerang anak-anak. Dia mengimbau untuk tetap melakukan pencegahan, dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Ini belum dapat diketahui karena Hepatitisnya belum diketahui penyebabnya, dan bersamaan Covid-19 harus diwaspadai. Terutama karena menyerang anak-anak jangan sampai angka kematian menjadi meningkat, apalagi pada kelompok lansia," sambungnya
Sekadar informasi, pada 21 April 2022, setidaknya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya telah dilaporkan dari 11 negara di Wilayah Eropa WHO dan satu negara di Wilayah WHO Amerika (Gambar 1). Kasus telah dilaporkan di Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara (Inggris Raya) (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (< 5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Prancis (2), Rumania (1), dan Belgia (1).
Jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, tutur dr. Nadia
(IND)