ECONOMICS

Wall Street Dibuka Terkoreksi Imbas Kenaikan Yield Obligasi AS

Dinar Fitra Maghiszha 10/02/2023 21:47 WIB

Wall Street dibuka melemah pada Jumat (10/2/2023) setelah imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat memperpanjang kenaikannya. 

Wall Street Dibuka Terkoreksi Imbas Kenaikan Yield Obligasi AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street dibuka melemah pada Jumat (10/2/2023) setelah imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat melanjutkan kenaikannya. Koreksi yang terjadi pada hari ini terjadi imbas tekanan jual yang memicu penurunan kinerja keuangan sejumlah perusahaan big caps yang jauh di bawah ekspektasi.

Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,08% di 33.671,54, S&P 500 (SPX) koreksi 0,22% di 4.072,62, dan Nasdaq Composite (IXIC) melemah 0,62% menjadi 11.716,91.

Tiga top gainers di bawah SPX antara lain 

DexCom menguat 6,50% di USD113,14. 

Motorola tumbuh 3,36% di USD265,79.

GlobalPayments naik 3,73% di USD115,80.

Sedangkan tiga top losers SPX yakni 

News Corp merosot 6,81% di USD19,43.

News Corp A melemah 6,81% di USD19,26.

Expedia turun 6,46% di USD110,11.

Imbal hasil surat utang negara atau treasury Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun menguat ke level tertingginya dalam sebulan terakhir. Kenaikan pasar obligasi memberi tekanan terhadap indeks saham negeri Paman Sam.

"Jika kamu bisa mendapatkan 4% (keuntungan) di treasuries yang bebas risiko, maka tentu ada tekanan di saham. Ini jelas berdampak pada indeks seperti Nasdaq 100 karena sangat sensitif terhadap suku bunga," kata Analis 50 Park Investments, Adam Sarhan.

Melansir Reuters, Jumat (10/2), pelaku pasar modal tengah menantikan sejumlah data ekonomi terbaru, termasuk rilis survei kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan.

Konsensus pasar memprediksi indeks konsumen akan naik ke level 64,6, dipicu inflasi yang mulai melandai.

(SLF)

SHARE