Wamen BUMN Rosan Sebut Balik Modal Kereta Cepat Whoosh Tak Sampai 100 Tahun
Pemerintah memperkirakan balik modal Kereta Cepat Whoosh tidak lebih dari 100 tahun.
IDXChannel - Pemerintah memperkirakan balik modal Kereta Cepat Whoosh tidak lebih dari 100 tahun. Pasalnya, bisnis moda transportasi massal melibatkan sejumlah komponen penting.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, hitungan balik modal Whoosh harus dilihat secara menyeluruh. Adapun perhitungannya didasarkan pada seluruh komponen yang terlibat dalam bisnis itu.
Komponen yang dimaksud Rosan bukan hanya pada nilai harga tiket kereta cepat saja, namun juga pada tenant, sponsor, vendor, dan lainnya yang bisa memberikan kontribusi.
"Jadi jangan kita melihat dari satu kacamata saja, tapi kita bisa lihat yang lebih besar," kata Rosan di kawasan Stasiun Halim, Jakarta Timur, Selasa (17/10/2023).
Pernyataan ini merespons analisa yang diutarakan Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri. Berdasarkan hitungannya, Faisal menyebut Whoosh baru akan balik modal lebih dari 100 tahun.
Menurut Rosan, perhitungan tersebut hanya didasarkan pada harga tiket kereta cepat, tanpa melihat komponen lain.
"Itu kan hanya hitungan dari tiket, lihat di situ ada apa? Ada tenant, ada sponsor. Jadi kalau dilihat hanya dari tiket ya mungkin beda ya hitung hitungan, tapi ini ada vendornya, ada banyak pihak terkait ini," tutur dia.
Di lain sisi, Rosan menegaskan bahwa keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung memberikan efek berganda secara signifikan bagi ekonomi hingga UMKM.
"Dampak kepada UMKM, dampak kepada perputaran ekonomi, sosial, budaya, yang makin lama makin ada dampaknya, jadi kalau dihitung semua dampak dari adanya kereta api cepat ini itu akan sangat signifikan dan bisa menjustifikasi adanya kereta api cepat ini," ucapnya.
Dia pun memastikan pemerintah akan terus melanjutkan proyek KCJB hingga ke Surabaya, Jawa Timur. Terkait hal ini, dia enggan merinci secara menyeluruh.
"Kita kembangkan kereta cepat ini ke kota lainnya, contohnya Surabaya. Yang pastikan ada suatu learning proses karena ini ada transfer teknologi, jadi kita lihat ini secara keseluruhan," kata Rosan.
(RNA)