ECONOMICS

Wamen Investasi/BKPM Beberkan Rencana Pemerintah Buka Keran Impor Sektor Pertanian

Iqbal Dwi Purnama 20/07/2024 18:47 WIB

Wamen Investasi/BKPM Yuliot membeberkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian.

Wamen Investasi/BKPM Yuliot membeberkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian. (Setkab)

IDXChannel - Wakil Menteri (Wamen) Investasi/BKPM Yuliot membeberkan rencana pemerintah untuk memberikan fasilitas impor bagi perusahaan pertanian untuk pengadaan mesin dan peralatan pertanian.

"Kebijakan tersebut perlu dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dan energi seperti yang sedang berjalan di Merauke melalui pengembangan perkebunan tebu terintegrasi dengan industri gula, bioetanol, dan pembangkit listrik," kata Yuliot dalam keterangan resminya, Sabtu (20/7/2024).

Bahkan, kata dia, pemerintah juga siap untuk memberikan fasilitas pembebasan bea masuk pada sektor pertanian tersebut diberikan terutama bagi mekanisasi pertanian perkebunan dalam rangka ketahanan pangan dan energi.

"Fasilitas importasi mesin peralatan untuk sektor pertanian itu kan tidak ada. (Saat) ini harus melalui mekanisme normal, bayar bea masuk," katanya.

"Padahal kebutuhan kita ke depan khususnya untuk pengembangan ketahanan pangan dan ketahanan energi itu, perlu sektor pertanian kita masukkan sebagai sektor yang mendapatkan fasilitas," kata dia.

Yuliot juga membeberkan perkembangan investasi perkebunan tebu dan industri gula di Merauke. Diungkapkannya, saat ini pengembangan klaster 3 dari lahan tebu dengan luas 2 juta hektare  di Kabupaten Merauke terus berjalan. 

"Pembangunan industri gula klaster 3 ini direncanakan ada lima pabrik yang akan dibangun dan terintegrasi dengan bioetanol. Saat ini sudah disiapkan infrastruktur dan pendanaan oleh pelaku usaha di Kabupaten Merauke," katanya.

"Selain itu, juga telah dibangun Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) dan kerja sama dengan Sugar Research Australia (SRA)," kata dia.

Rencana total investasi perkebunan tebu terintegrasi pada swasembada gula dan bioetanol klaster 3 di Merauke, Papua Selatan ini mencapai USD5,62 miliar atau setara Rp83,27 triliun. 

Investasi tersebut terdiri dari perkebunan tebu dengan teknologi mekanisasi pertanian sebesar Rp29,2 triliun, pembangunan 5 pabrik gula dan bioetanol sebanyak Rp53,8 triliun, pembangunan pusat pelatihan sumber daya manusia senilai Rp120 miliar, dan pembangunan fasilitas riset dan inovasi mencapai Rp150 miliar per tahun. 

(NIY)

SHARE