ECONOMICS

Wamendag Targetkan Perjanjian Dagang dengan Uni Eropa Rampung di 2021

Giri Hartomo 23/03/2021 16:28 WIB

Kementrian Perdagangan menargetkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) selesai tahun 2021.

Kementrian Perdagangan menargetkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) selesai tahun 2021. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perdagangan terus mengebut penyelesaian perjanjian dagang yang masih tertunda. Salah satunya adalah Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang ditargetkan selesai tahun ini.

Saat ini, ada sekitar 11 perjanjian dagang yang masih dalam proses negosiasi. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, pemerintah terus mempercepat proses perjanjian perdagangan dengan beberapa negara. Sehingga diharapkan sebagian besar dari 11 perjanjian tersebut bisa rampung pada tahun ini.

Dari 11 perjanjian dagang tersebut, perjanjian paling besar yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Adapun perundingan perjanjian IEU-CEPA telah dimulai sejak 2017 dan diharapkan selesai pada tahun 2021. 

“Target kami mudah-mudahan bisa selesai tahun ini,” ujarnya dalam acara Forum Strategi Pengembangan Ekspor Nasional dan Sosialisasi IA-CEPA, Selasa (23/3/2021). 

Jerry menjelaskan,dirinya mendapatkan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo untuk mempercepat perjanjian perdagangan dengan negara lain. Sehingga bisa berdampak pada peningkatan angka ekspor. “Yang kita harus pastikan adalah mempercepat, merealisasi , mengeksekusi perjanjian dagang dalam rangka meningkatkan ekspor,” jelasnya.

Lebih dari itu, Jerry mengatakan perjanjian dagang yang diupayakan pemerintah dengan keras nantinya harus bisa termanfaatkan oleh para pelaku usaha. Karena, tujuan dari dilakukannya perundingan agar memberikan manfaat bagi dunia usaha untuk bisa mengembangkan produknya ke pasar global.

“Kami butuh support dari pelaku usaha. Apa produk yang bisa ditawarkan yang bisa ekspor dengan negara negara yang sudah selesai perjanjianya itu yang bisa kita tarik ke luar,” jelasnya. (TIA)

SHARE