Wamenkeu Sebut Inflasi RI Aman, Bandingkan dengan Turki yang Capai 78,6 Persen
Wamenkeu Suahasil Nazara mengatakan pemulihan ekonomi masih dibayangi sejumlah risiko dan tantangan global, seperti inflasi, geopolitik, dan risiko resesi.
IDXChannel - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan pemulihan ekonomi masih dibayangi sejumlah risiko dan tantangan global, seperti inflasi, geopolitik, dan potensi resesi.
Meski begitu, dia menyebut Indonesia berhasil pulih ketika mampu melewati level prapandemi 2019. Hal itu ditandai oleh (Produk Domestik Bruto) PDB Riil 2021 Indonesia yang berada 1,6% di atas level 2019.
Pemulihan ekonomi Indonesia yang cepat diiringi oleh terkendalinya inflasi, yang merupakan salah satu yang paling moderat di antara peers.
“Saat ini kondisi ekonomi yang kita hadapi itu bergeser. Bergeraknya ke situasi di mana inflasi meningkat di berbagai belahan dunia. Namun, kita lihat bahwa banyak negara peer grup kita yang masih di bawah belum kembali ke level 2019. Kita termasuk negara yang sudah kembali,” ujar Suahasil dalam acara Bisnis Indonesia Mid Year Economic Outlook 2022 bertajuk Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pascapandemi, dikutip Rabu(3/8/2022).
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan inflasi Indonesia pada Juli 2022 berada diangka 4,9% (yoy) berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik per 1 Agustus 2022. Angka ini masih jauh di bawah negara-negara lain yang menghadapi tekanan inflasi yang lebih tinggi dari Indonesia, seperti Turki dengan angka inflasi 78,6%, Argentina 64%, Rusia 15,9%, dan Brazil 11,9%.
Selain itu, level PDB riil Indonesia juga menunjukan arah yang positif, dengan budget defisit sekitar 4,6%. Secara keseluruhan, dibandingkan dengan banyak negara lain Indonesia menunjukkan fundamental yang kuat.
“Posisi relatif Indonesia menunjukkan ketahanan kita, namun demikian kita harus tetap berjaga-jaga,” tegas Suahasil.
(FRI)