ECONOMICS

Wapres: Banyak Orang Tak Percaya Covid Karena Terpengaruh Teori Konspirasi

Dita Angga Rusiana 25/06/2021 14:27 WIB

Kasus penyebaran corona virus disease 2019 alias Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Ini tak lepas dari para pelaku yang percaya teori konspirasi.

Wapres: Banyak Orang Tak Percaya Covid Karena Terpengaruh Teori Konspirasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kasus penyebaran corona virus disease 2019 alias Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Bahkan, data terbaru menunjukkan telah terjadi penambahan 20 ribu penderita pada Kamis (25/6/2021) kemarin.

Wakil Presiden (Wapres), Maruf Amin, menyebut kejadian ini tak lepas dari para penggemar teori konspirasi yang marak di media sosial. Akibatnya, banyak orang yang tak percaya bahwa penyebaran Covid-19 itu masih terjadi.

Maruf menambahkan, banyak tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Salah satu yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya disrupsi karena kemajuan teknologi.

“Di antara tantangan-tantangan yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah disrupsi yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital yang telah mengubah berbagai aspek kehidupan masyarakat. Baik dalam cara berkomunikasi, bertransaksi, dan bahkan dalam cara berdakwah,” kata Maruf saat menghadiri acara Pelantikan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar dan Muslimat Mathla’ul Anwar Masa Khidmat 2021-2026 melalui konferensi video, Jumat (25/6/2021).

Dia mengatakan adanya kemajuan teknologi ini mampu menembus batas geografis, sosial, ekonomi dan tidak terkendala oleh perbedaan zona waktu. Dimana semuanya dapat diakses secara real time.

Namun Maruf menyoroti bahwa kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif. Salah satunya maraknya berita bohong atau hoaks.

“Meskipun kemajuan teknologi tersebut banyak membawa manfaat namun pada saat yang sama dapat juga membawa dampak negatif seperti masuknya arus informasi kebohongan (hoaks), penipuan, fitnah, provokasi dan bahkan konten-konten yang berisi ajaran sesat serta ajaran ekstrim baik kanan maupun kiri,” ujarnya.

Bahkan maruf menyebut saat ini banyak kalangan yang menjadi korban ketidakpercayaan terhadap pandemi covid-19. Hal ini karena terpengaruh teori konspirasi.

“Sebagai akibatnya kita menyaksikan banyak kalangan yang menjadi korban seperti ketidakpercayaan sebagian masyarakat terhadap pandemi covid-19 karena terpengaruh provokasi teori konspirasi,” pungkasnya. (TYO)

SHARE