ECONOMICS

Wapres Bertemu Perdana Menteri Australia, Ada Apa?

Binti Mufarida 05/06/2023 17:10 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima Courtesy Call (Kunjungan Kehormatan) Deputi Perdana Menteri (PM) Australia Richard Marles.

Wapres Bertemu Perdana Menteri Australia, Ada Apa?. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menerima Courtesy Call (Kunjungan Kehormatan) Deputi Perdana Menteri (PM) Australia Richard Marles, di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan No.6, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).

Pada kesempatan itu, Indonesia dan Australia sepakat meningkatkan kerjasama di sektor ekonomi. Apalagi, kedua negara telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku efektif pada 5 Juli 2020.

Wapres pun menekankan peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara dengan memaksimalkan IA-CEPA. 

“Saya berharap kita dapat memaksimalkan implementasi IA-CEPA melalui perluasan akses pasar bagi produk Indonesia, serta peningkatan peluang kerja bagi WNI di Australia,” ujar Wapres dalam keterangannya.

Australia Bureau of Statistics, berdasarkan Financial Account Transactions mencatat, investasi Australia di Indonesia pada 20219 mencapai USD 348,27 juta (1.378 proyek) sementara pada 2020 USD 348,55 juta (1.562 proyek). Pada 2021 mengalami penurunan menjadi USD 195,2 juta (1.748 proyek), namun 2022 kembali meningkat sebesar USD 524,4 juta (982 proyek).

Wapres pun mengapresiasi peningkatan investasi Australia di Indonesia tersebut, dan berharap investasi dapat diperluas di sektor energi terbarukan.

“Saya senang mencatat bahwa investasi Australia telah meningkat secara signifikan dalam setahun terakhir, khususnya untuk  sektor strategis. Kedepannya, investasi di renewable energy dan pembuatan baterai kendaraan listrik harus ditingkatkan guna memanfaatkan sumber daya lithium Australia dan kemampuan cadangan nikel Indonesia yang besar,” ujar Wapres.

Menanggapi hal itu, Deputi PM Australia yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menyampaikan bahwa meskipun investasi dan perdagangan kedua negara sudah baik, namun masih banyak yang harus dilakukan.

“Anda benar Yang Mulia, kita memiliki kesamaan dalam sumber daya alam nikel dan lithium. Mungkin ada kerja sama (di sektor tersebut) yang bisa kita lakukan ke depan,“ tutur Deputi PM Richard Males.

“Hubungan Indonesia-Australia sangat penting. Indonesia adalah negara yang juga memiliki populasi yang besar. Fokus kami adalah bagaimana memaksimalkan berbagai kerja sama kedua negara,“ tambahnya.

Sebagai informasi, IA-CEPA menjadi highlight kerja sama ekonomi Indonesia dan Australia sejak berlaku 5 Juli 2020 lalu. 

Beberapa poin yang dimasukkan dalam IA-CEPA ini di antaranya, komitmen penghapusan tarif untuk produk Indonesia yang masuk ke Australia serta penurunan tarif untuk produk Australia yang masuk ke pasar Indonesia.

(SLF)

SHARE