ECONOMICS

Wapres dan Menteri KKP Panen 249 Ton Udang di Tambak Modern Terbesar di RI

Dovana Hasiana/MPI 27/06/2023 11:59 WIB

Wapres dan Menteri KKP panen udang vannamei di BUBK Kebumen yang merupakan tambak modern terbesar di Indonesia.

Wapres dan Menteri KKP Panen 249 Ton Udang di Tambak Modern Terbesar di RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaksanakan panen udang vannamei di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/2023). Kawasan tersebut merupakan tambak udang modern terbesar di Indonesia.

Keberhasilan tambak modern terbesar di Indonesia ini diharapkan menjadi pendorong peningkatan produktivitas budidaya udang nasional.

"Kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budi daya udang," ujar Wapres dalam keterangan resmi, ditulis Selasa (27/6/2023). 

Menurutnya, modelling Budidaya Udang Berbasis Kawasan ini menjadi sebuah terobosan pengelolaan tambak udang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penguatan sisi hulu hingga hilir diakuinya memang sangat penting untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri dan ekspor komoditas udang.

Sementara itu, Trenggono menjelaskan, udang yang dipanen hari ini ditaksir mencapai 249 ton dengan ukuran 40 ekor per kilogramnya. Sehingga total udang yang telah dipanen sejak diresmikan pada 9 Maret 2023 oleh Presiden Joko Widodo, mencapai 280 ton. Sebelum ini KKP melakukan dua kali panen parsial masing-masing 14,5 ton dan 20 ton.

Dari hasil panen tersebut, kegiatan budidaya udang di BUBK Kebumen berhasil mencapai angka best practices budidaya udang sebanyak 40 ton per hektare.

"Pernah saya sampaikan bahwa best practices di dunia, yang terbaik itu 40 ton per hektare dan ini kami perkirakan 40 ton per hektare. Ini artinya sudah berhasil dan berharap direplikasi sehingga Indonesia bisa menjadi nomor satu dan yang terdepan seperti yang disampaikan bapak Wapres," ujar Trenggono.

Lebih lanjut, dia memastikan operasional tambak intensif BUBK Kebumen mengedepankan prinsip ekonomi biru sehingga ramah terhadap lingkungan. Kegiatan budidaya didukung infrastruktur utama di antaranya water intake, tandon, petak pemeliharaan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Kemudian terdapat laboratorium uji kualitas air dan kesehatan ikan, gedung kantor, gudang pakan, gudang sarana produksi, mess operator hingga bangunan pasca panen.

"BUBK Kebumen ini adalah salah satu contoh modelling usaha budidaya udang berbasis kawasan yang efisien dan ramah lingkungan. Dan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait dan diharapkan dapat direplikasi di lokasi lain oleh masyarakat," harapnya.

Trenggono optimistis BUBK Kebumen akan berkontribusi signifikan pada peningkatan produksi udang nasional. Tahun lalu capaian produksi udang sebesar 1,09 juta ton berdasarkan hitungan sistem Satu Data, atau naik 15% dibandingkan produksi tahun 2021 sebesar 953 ribu ton.

Di samping itu dia menyakini, penambahan volume produksi udang nasional juga akan berimbas pada peningkatan ekonomi masyarakat serta pendapatan negara. Komoditas udang merupakan unggulan ekspor produk perikanan Indonesia dengan nilai USD2,16 miliar pada tahun 2022 atau berkontribusi 34,57% dari nilai ekspor perikanan nasional.

(FRI)

SHARE