Wapres Ingatkan Pengelolaan Air yang Tepat Bisa Antisipasi Dampak Buruk Krisis Iklim
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya pengelolaan air yang tepat dapat membantu melawan terjadinya krisis iklim.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya pengelolaan air yang tepat dapat membantu melawan terjadinya krisis iklim.
“Perubahan iklim pun [sebenarnya] merupakan persoalan soal air. Dampak perubahan iklim menjelma dalam bentuk banjir yang semakin parah, meningkatnya permukaan air laut, mencairnya es, kekeringan dan kebakaran hutan,” jelas Wapres, Selasa (6/6/2023).
Terlebih ia mengungkap sebanyak 3,6 miliar penduduk dunia tidak mendapatkan akses air bersih. Jumlah tersebut diperkirakan bertambah hingga 5 miliar orang pada 2050. Lebih lanjut, Wapres mengatakan di Indonesia pun masih mengalami permasalahan serupa.
“Banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati air bersih yang layak dan aman meskipun penyediaan air minum yang layak merupakan amanat konstitusi," ujarnya.
Sementara itu, kata Wapres, data Kementerian Kesehatan menyebutkan, sekitar 7 dari 10 sumber air rumah tangga tercemar limbah.
“Kelangkaan air bersih dan sanitasi yang layak juga kerap menyertai daerah yang tingkat kemiskinan dan ketimpangannya tinggi. Jika kondisi ini tidak segera diubah, maka yang dikorbankan adalah generasi masa depan," jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres menegaskan penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar.
“Dalam RPJMN 2020–2024, Pemerintah menargetkan 100% rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15% akses air minum aman, dan 30% akses air minum perpipaan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan pada 2022 akses masyarakat ke sumber air minum layak mencapai 91%, akses air minum aman 11,8%, dan akses air minum perpipaan baru menjangkau 20,69%, sehingga masih terdapat celah yang signifikan dalam pencapaiannya.
“Untuk sanitasi, amanat RPJMN adalah terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0% pada akhir 2024,” katanya.
“Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua,” tandas Wapres.
(SLF)