ECONOMICS

Wapres: Kita Ingin Jadikan ASEAN Mesin Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Binti Mufarida 04/09/2023 21:31 WIB

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan ASEAN harus jadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia.

Wapres: Kita Ingin Jadikan ASEAN Mesin Pertumbuhan Ekonomi Dunia. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan ASEAN harus jadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia. Hal ini terutama di tengah muramnya ekonomi global akibat tekanan geopolitik hingga perubahan iklim.

“Kita ingin menjadikan ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi dunia yang berkelanjutan, yang menghormati kelestarian lingkungan, demi meraih masa depan yang sejahtera sekaligus menjaga keberlangsungan planet bumi dan kemanusiaan,” ungkap Wapres pada malam penganugerahan ASEAN Business Award 2023, di The Ritz Carlton, Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta, Senin (4/9/2023) malam.

Wapres pun mengajak negara-negara ASEAN optimistis karena di tengah muramnya ekonomi dunia, ekonomi ASEAN tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global. Bahkan, para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk mengimplementasikan ekonomi hijau.

Pada kesempatan itu, Wapres menyampaikan, kekuatan ASEAN berpusat pada budaya kerja sama, perdamaian, dan penghormatan atas keberagaman negara-negara ASEAN. “Sebagai negara yang bhineka, Indonesia paham betul pekerjaan berat dalam merawat harmoni dan persatuan dalam keberagaman,” jelasnya.

Itulah sebabnya, kata Wapres, Indonesia teguh mendorong pendekatan-pendekatan damai, dialog konstruktif, serta kepatuhan pada hukum internasional dalam penyelesaian konflik.

“Saya meyakini, tantangan eksternal yang semakin kompleks, mesti dijawab oleh ASEAN dengan memperkokoh fondasi persatuan dan komitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang tertera dalam Piagam ASEAN, khususnya dalam menjaga sentralitas ASEAN di kawasan,” katanya.

Wapres juga mengungkapkan persatuan dan sentralitas ASEAN adalah kekuatan utama pendorong terciptanya perdamaian, stabilitas, dan pertumbuhan di kawasan. “Saya ingin menekankan kembali, ASEAN berharga bagi 660 juta masyarakatnya, bagi kawasan Indo-Pasifik dan bagi dunia,” sambungnya.

“Di luar itu, dunia sekarang ini juga dikepung oleh masalah ketimpangan ekonomi. Oleh sebab itu, agenda demokrasi ekonomi mesti menjadi konsensus utama yang diusung oleh para pemimpin politik dan bisnis ASEAN, yakni ikhtiar memadukan tujuan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dalam satu paket pembangunan,” pungkasnya. 

(YNA)

SHARE