ECONOMICS

Wapres: Sarang Burung Walet Pernah Dibahas Jokowi karena Menghasilkan Uang

Binti Mufarida 30/09/2022 17:42 WIB

Wapres Ma'ruf Amin mengungkapkan, sarang burung walet memiliki potensi sangat besar sehingga pernah dibahas dalam sidang kabinet.

Wapres: Sarang Burung Walet Pernah Dibahas Jokowi karena Menghasilkan Uang (Foto: Istimewa).

IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengungkapkan, komoditas sarang burung walet potensial untuk kesejahteraan masyarakat. Sebab, potensi ekspor ke negara lain sangat besar. 

Hal itu diungkapkan Wapres saat melakukan peninjauan pabrik sarang burung Walet di PT. Husein Alam Indah, Jl. Raya Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik, Jawa Timur, Jumat (30/9/2022).

“Saya bersyukur hari ini bisa berkunjung silaturahim di Gresik dan bertemu dengan bapak ibu sekalian untuk mendengarkan masalah-masalah yang dihadapi dalam masalah perwaletan,” kata Wapres saat dialog dengan pengusaha Walet.

Bahkan, kata Wapres, masalah walet ini sudah pernah dibahas di Sidang Kabinet dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Perlu saya beritahu bahwa sebenarnya masalah (sarang burung) walet ini pernah dibahas di Sidang Kabinet yang dipimpin pak Presiden. Waktu itu yang dibahas walet dan karena walet ini dianggap memiliki potensi yang besar dan bisa menghasilkan uang untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah akan mengambil kebijakan untuk memperluas pasar ekspor Walet ini.

“Pemerintah (akan) mengambil berbagai kebijakan untuk memperluas pasar, kemudian memberikan bimbingan teknis dan mendorong supaya ada permodalan bisa diberikan melalui KUR dan berbagai hal,” paparnya.

Meskipun pasar walet luas, namun persyaratan ekspor ke negara seperti China lebih sulit sehingga tidak bisa masuk ke negara itu.

“Pasar walet ini cukup luas tetapi ternyata yang potensial itu di China. Hanya memang di China ini ada persyaratan-persyaratan yang tadi saya dengar, sulit ada yang agak rigid, sehingga yang bisa masuk ke sana itu hanya dengan kualifikasi tertentu dan jumlahnya justru tidak terlalu banyak. Yang banyak, justru tidak bisa masuk,” tandasnya. 

(FAY)

SHARE