Wapres Tinjau Pembangunan Smelter Tembaga Freeport di Gresik, Bagaimana Progresnya?
Wapres Ma’ruf Amin kunjungi pembangunan smelter (pabrik pemurnian) Tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK JIIPE Manyar, Gresik.
IDXChannel - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin kunjungi pembangunan smelter (pabrik pemurnian) Tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated dan Industrial Port Estate (JIIPE) Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Pada kesempatan itu, Wapres yang mendapatkan penjelasan dari President Director PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, kawasan smelter tembaga di Manyar Gresik ini merupakan smelter kedua yang dibangun PT Freeport Indonesia.
“Proyek smelter tembaga PT Freeport Indonesia di kawasan JIIPE kawasan ekonomi khusus, saya jelaskan bahwa ini adalah Smelter tembaga kedua yang dibangun oleh PT Freeport Indonesia yang pertama jaraknya 10 km dari sini di Petrokimia Gresik,” kata Tony saat memberikan penjelasan kepada Wapres.
“Ini yang kedua dan merupakan perkembangan single line terbesar di dunia dan ini kapasitasnya akan bisa mengolah 1,7 juta ton konsentrat dari PT Freeport Indonesia,” tambahnya.
Tony pun mengatakan produk-produk yang dihasilkan dari smelter ini di antaranya katoda tembaga, emas dan perak batangan, platinum, juga metal group.
“Produk yang akan dihasilkan katoda tembaga, nanti akan ada emas dan perak batangan, dan juga ada platinum, metal group, dan emas dan perak batangan juga akan dimurnikan di sini. Jadi ada fasilitas precious metal refinery yang akan mengolah emas dan perak,” jelasnya.
Sementara itu, Wapres pun menanyakan perihal tingkat keterisian dari kawasan smelter tersebut kepada Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola KEK Gresik, Bambang Setiono.
“Sudah berapa persen persentasenya?” tanya Wapres pada Bambang.
“Jadi dari 1.800 hektar luas kawasan KEK ini, yang sudah terisi 300 hektar,” ungkap Bambang.
“Semua ini sudah siap? Sudah bisa beroperasi kapan?” tanya Wapres lebih lanjut.
“Sudah, Pak. Kami juga ditarget dalam lima tahun itu bisa menyerap investasi asing itu USD7,5 miliar pak dalam 15 tahun atau optimalnya itu USD16 miliar, Pak. Tenaga kerjanya yang langsung itu 200 ribu,” jelas Bambang.
(YNA)