Warga Berebut Antre di SPBU Pamulang Jelang Kenaikan Harga BBM
Antrean pengendara mengular di SPBU Pamulang, Tangsel, pada Rabu malam. Beberapa pengendara bahkan sempat bersitegang karena berebut antrean.
IDXChannel - Antrean pengendara mengular di sejumlah SPBU di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu 31 Agustus 2022 malam. Beberapa pengendara bahkan sempat bersitegang akibat berebut antrean.
Adapun antrean panjang terjadi sejak sore hari tadi di SPBU Parakan, Pamulang. Begitu pun di SPBU yang berada di seberang Vila Dago, Pamulang. Baik sepeda motor dan mobil sama-sama mengantri hingga ke luar area SPBU.
"Katanya mau naik mulai tanggal 1 (September), makanya kita isi full dari sekarang," tutur pengendara motor, Rakhmat (39) di SPBU Parakan.
Saking panjangnya antrean yang mengular hingga ke jalan raya, arus lalu lintas pun ikut tersendat. Kemacetan sulit dihindari akibat banyak kendaraan yang berupaya masuk ke dalam SPBU.
Insiden kecil sempat terjadi saat sepasang remaja pengendara motor berselisih paham dengan pemotor lain yang masuk di tengah antrean. Beruntung keributan bisa dicegah setelah dilerai sekuriti dan pengendara lain.
"Karena salah paham aja tadi," terang seorang pegawai SPBU di lokasi.
Penyesuaian harga BBM subsidi, Pertalite dan Solar dikabarkan dilakukan di awal bulan September 2022. Secara hitungan keekonomian, harga Pertalite dan Solar saat ini bakal naik.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, harga Pertalite dijual jauh di bawah harga keekonomian. Harga Pertalite saat ini dijual sebesar Rp7.650 per liter padahal seharusnya dijual Rp17.200 per liter (harga keekonomian pada Juli 2022).
Dengan begitu, dari penjualan Pertalite saja ada selisih sebesar Rp9.550 per liter. Hal ini tentu menjadi beban untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) karena Pertalite masuk kategori BBM subsidi.
Senada dengan Dirut Pertamina, Menteri ESDM Arifin Tasrif mempunyai hitungan harga keekonomian Pertalite mencapai Rp17.200 per liter dari harga saat ini Rp7.650 per liter.
Kemudian, harga keekonomian Solar adalah sebesar Rp17.600 per liter. Adapun keekonomian Pertamax adalah sebesar Rp19.900 per liter.
(FRI)