Warga Keluhkan Harga Beras Meroket sejak 2023
Warga Manggarai Timur, NTT, Petrus, mengeluhkan harga beras yang meroket sejak 2023 hingga Februari 2024. Kenaikan harga mencapai Rp200 ribu per sak.
IDXChannel – Salah satu warga di Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT, Petrus, mengeluhkan harga beras yang meroket sejak 2023 hingga Februari 2024.
Kenaikan harga bahkan mencapai Rp200 ribu per sak. “Sangat mahal sekali beras. Kami biasanya tahun lalu biasa beli beras dengan harga Rp550 ribu per sak. Sekarang naik menjadi 750 ribu. Kiranya pemerintah bisa memberikan solusi,” ujarnya.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Manggarai Timur, Herman Kodi, mengklaim bahwa harga bahan pokok seperti beras di wilayah itu, masih normal per Jumat (16/2/2024).
Menurutnya, harga beras sekarang mencapai harga Rp14 ribu hingga Rp15 ribu untuk beras premium per kilogram sudah sejak akhir tahun 2023 kemarin.
"Harga bahan pokok terkesan masih normal, termasuk beras, tak ada kenaikan harga dari harga tahun 2023.”
Herman melanjutkan, pihaknya selalu rutin turun ke pasar dan pengecer untuk memantau dan mengecek harga bahan pokok.
Di sisi lain, dia menyebut penyebab harga beras naik karena dampak El Nino. “Berdasarkan proyeksi dari kantor bahwa, laporan dari pusat sampai daerah, keberadaan diduga langka dengan berbagai alasan pertama efek El Nino yang berkepanjangan, debit air menurun, irigasi banyak mengalami kerusakan juga pengadaan pupuk yang langkah.”
(Pembagian bansos beras. Foto: Iren Leleng/MNC Media)
Untuk mengatasi hal itu, Herman mengatakan pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog telah memberikan bantuan beras kepada masyarakat penerima manfaat (KPM) berjumlah 54.922, yang tersebar pada 169 desa dan kelurahan yang terdampak El-Nino sebanyak 547.500 kg.
“Memang benar El-Nino masih terasa tetap pada bulan Februari awal, Badan Pangan Nasional melalui dinas pangan daerah bersama Bulog Ruteng sudah salur bansos beras tahap sebanyak 547.500 kg salur sehingga bisa mengendalikan harga beras di pasaran,” pungkasnya.
(FRI)