ECONOMICS

Warren Buffett Lebih Nyaman Investasi di Jepang daripada Taiwan, Ini Alasannya

Wahyu Dwi Anggoro 08/05/2023 13:32 WIB

Pemimpin Berkshire Hathaway Inc Warren Buffet mengungkapkan bahwa ia merasa lebih nyaman berinvestasi di Jepang daripada Taiwan.

Warren Buffett Lebih Nyaman Investasi di Jepang daripada Taiwan, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemimpin Berkshire Hathaway Inc Warren Buffet mengungkapkan bahwa ia merasa lebih nyaman berinvestasi di Jepang daripada Taiwan. Hal ini disebabkan meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China.

Dilansir dari Reuters pada Senin (8/5/2023), Buffett membandingkan investasi pada lima perusahaan perdagangan asal Jepang dengan investasi bernilai miliaran dolar pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, (TSMC).

"Saya merasa lebih baik jika modal yang kami miliki ditempatkan di Jepang daripada di Taiwan.” kata Buffett pada pertemuan tahunan Berkshire.

Berkshire menginvestasikan lebih dari USD4 miliar di TSMC tahun lalu, tetapi melepas sebagian besar kepemilikannya dalam waktu tiga bulan.

Ketegangan antara AS dan China semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir. Banyak pighk hawatir China akan menginvasi Taiwan.

Sementara itu, Berkshire mengungkapkan bulan lalu bahwa pihaknya meningkatkan kepemilikan sahamnya di Itochu Corp, Marubeni Corp, Mitsubishi Corp, Mitsui & Co, dan Sumitomo Corp menjadi 7,4 persen. Buffett mengindikasikan bahwa perusahaannya berencana untuk melakukan pembelian lebih lanjut di masa depan.

"Hal yang dilakukan Jepang itu sederhana, ada lima perusahaan yang sangat besar, perusahaan yang mudah untuk dimengerti" kata Buffett.
"Mereka melakukan hal-hal yang cerdas dan mereka cukup besar. Kami baru saja mulai masuk dan sangat terkejut dengan kemajuan mereka,” katanya.

Mitra bisnis Buffett, Charlie Munger, memiliki pandangan yang berbeda. Dia menunjukkan kesuksesan Apple Inc dalam menggunakan China sebagai pemasok utama.

"Saya pikir kita bodoh. Jika ada satu hal yang harus kita lakukan, itu adalah bergaul dengan China dan kita harus memiliki banyak perdagangan bebas dengan China, demi kepentingan bersama," kata Munger, mengacu pada AS dan China.

(WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

SHARE