Waskita Beton (WSBP) Masih Punya Utang Rp7,75 Triliun, Ini Rinciannya
Liabilitas atau utang PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencapai Rp7,75 triliun per akhir Maret 2023.
IDXChannel - Liabilitas atau utang PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) turun menjadi Rp7,75 triliun per akhir Maret 2023. Sebelumnya, utang perusahaan berada di angka Rp8 triliun, posisi Desember 2022.
Mengutip laporan keuangan perusahaan kuartal I-2023, utang jangka pendek WSBP mencapai Rp6 triliun. Sedangkan utang jangka panjang berada di posisi Rp1,74 triliun.
Rincian liabilitas anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut:
Hingga akhir Maret tahun ini, WSBP melaporkan utang jangka pendek berupa utang bank sebesar Rp671 miliar, utang usaha pihak ketiga Rp2,79 triliun, utang usaha pihak berelasi Rp46,72 miliar, utang lainnya pihak ketiga Rp1,53 miliar.
Lalu, utang lainnya pihak berelasi Rp18,43 miliar, uang muka pelanggan jangka pendek pihak ketiga Rp39,67 miliar, uang muka pelanggan jangka pendek pihak berelasi Rp37,36 miliar, beban akrual jangka pendek Rp496 miliar, dan utang pajak Rp44,82 miliar.
Untuk utang jangka panjang terdiri atas utang bank Rp1,50 triliun, sewa pembiayaan Rp6,98 miliar, utang obligasi Rp215 miliar, kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang Rp17,37 miliar.
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas liabilitas sewa pembiayaan mencapai Rp2,9 miliar. Sementara, liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang obligasi sebesar Rp1,85 triliun.
Di sisi kinerja, WSBP mencatatkan laba bersih senilai Rp16 miliar sepanjang kuartal I-2023. Capaian itu meningkat 106 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Director of Finance and Risk Management WSBP, Asep Mudzakir, memastikan pada awal 2023, perseroan membukukan pendapatan usaha senilai Rp367 miliar. Angka ini meningkat 26 persen dibandingkan tahun lalu, yaitu Rp290 miliar.
“Pendapatan usaha kuartal I 2023 WSBP ditopang oleh capaian dari sektor precast sebesar 30 persen, readymix 52 persen dan sektor jasa konstruksi 18 persen,” kata Asep beberapa waktu lalu.
(FAY)