ECONOMICS

Waspada! Fenomena 'Aging Farmer' Hantui Sektor Pertanian Negara-Negara Dunia

Shifa Nurhaliza 13/09/2021 18:08 WIB

Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Ironisnya, saat ini sektor pertanian tengah menghadapi masalah yang tidak ringan.

Ilustrasi pertanian di Indonesia

IDXChannel - Pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Ironisnya, saat ini sektor pertanian tengah menghadapi masalah yang tidak ringan. Salah satunya ialah adanya fenomena aging farmer atau penuaan petani yang fatalnya tidak dibarengi dengan regenerasi.

Dilansir dari program 1st Session Closing IDX Channel, Senin (13/9/2021), Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah petani per 2019 mencapai 33,4 juta orang. Dari jumlah tersebut, jumlah petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya 2,7 juta orang atau setara dengan 8% dari total petani. 

Sedangkan 30,4 juta orang lainnya, atau sekitar 91% berusia di atas 40 tahun, dengan mayoritas usia mendekati 50-60 tahun. Dari data yang sama, dari periode 2017 ke 2018 terjadi penurunan jumlah petani usia muda sebesar 415.789.

Oleh karena itu, data ini menunjukkan adanya ketimpangan demografis tenaga kerja pertanian. Fenomena aging farmer ini bisa dilihat dari banyaknya tenaga kerja pertanian yang menginjak usia 50-60 tahun. Sedangkan macetnya regenerasi petani itu tampak pada kian menyusutnya jumlah petani muda dari tahun ke tahun.

Kondisi ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga dialami oleh nyaris seluruh negara di dunia, seperti di Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian besar Asia Tenggara. Kenyataan ini tentu tidak bisa dipandang sepele. Tersebab, regenerasi sumber daya manusia merupakan unsur penting dalam membangun pertanian berkelanjutan.

Fenomena aging farmer yang berbanding terbalik dengan regenerasi petani ini tentu bukan kebetulan semata, melainkan dilatari oleh sejumlah faktor. Faktor sosio-kultural menjadi salah satu penyebab pertanian tidak lagi dianggap memiliki gengsi secara status sosial. Harus diakui, pamor pertanian telah kalah jauh dengan naiknya subkultur baru yang berkembang di era digital saat ini. (FIRDA/NDA)

SHARE