ECONOMICS

Wijaya Karya (WIKA) Sebut Lalu Lintas Harian Tol Manado-Bitung Masih Kecil

Suparjo Ramalan 13/07/2024 07:03 WIB

WIKA telah menggelontorkan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2016 senilai Rp273 miliar.

Wijaya Karya (WIKA) Sebut Lalu Lintas Harian Tol Manado-Bitung Masih Kecil (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengaku lalu lintas harian rata-rata (LHR) Tol Manado-Bitung masih sangat kecil. Kondisi itu membuat emiten bersandi saham WIKA belum memperoleh keuntungan langsung atas investasinya di proyek tersebut.

Minimnya LHR Tol Manado - Bitung disampaikan Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, pada Senin (8/7/2024) kemarin.

Padahal, WIKA telah menggelontorkan penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2016 senilai Rp273 miliar, saat ruas sepanjang 39,9 kilometer (Km) di Sulawesi Utara itu mulai dibangun. Adapun, Tol Manado-Bitung dioperasikan secara komersial pada awal 2022 lalu. 

“Tol Manado-Bitung yang sudah beroperasi 2022 awal, pernyetaan kami di situ ada Rp273 miliar dari PMN, meskipun sampai dengan saat ini LHR-nya masih sangat kecil, tapi sudah beroperasi dari tahun 2022 sepanjang 40 Kilometer,” ujar Agung. 

Ruas tersebut memang dikelola PT Jasamarga Manado Bitung (PT JMB), Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Di mana dibentuk pada 2016 dengan kepemilikan saham dari tiga BUMN karya, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Wijaya Karya, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.

Untuk melaksanakan mengelola Tol Manado Bitung, usaha yang dilakukan perseroan meliputi pendanaan, perencanaan teknik, pelaksanaan konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol serta usaha-usaha lainnya. 

WIKA sendiri memang berencana menjual kepemilikan saham alias divestasi di Tol Manado-Bitung kepada investor. Namun, hingga kini belum diketahui kelanjutan dari target aksi korporasi tersebut.

Merujuk pada pernyataan Agung sebelumnya, ada sejumlah aset jalan tol yang bakal ditawarkan ke investor melalui skema Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau sovereign Wealth Fund (SWF). Salah satunya Tol Manado-Bitung. 

Kala itu, Agung yakin transaksi penjualan aset akan menambah dana perusahaan untuk dijadikan modal bagi proyek lain yang akan digarap.

(SAN)

SHARE