Yakin Ekonomi Bisa Tumbuh Delapan Persen per Tahun, Prabowo: Jangan Sampai Bocor
Prabowo mengaku mendasarkannya pada kekayaan sumber daya alam nasional yang saat ini disebutnya masih belum dikelola secara maksimal.
IDXChannel - Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi nasional dapat didongkrak hingga ke level delapan persen di sepanjang masa kepemimpinannya.
Meski target tersebut dinilai cukup ambisius bagi sejumlah pihak, Prabowo masih sangat optimistis bahwa target tersebut dapat direalisasikan, tentu dengan serangkaian strategi yang tepat.
"Kita harus berani menaruh sasaran yang lebih tinggi. Saya optimistis (pertumbuhan ekonomi) bisa mencapai delapan persen (per tahun)," ujar Prabowo, saat hadir dalam gelaran Hasil Evaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN), di Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Terkait optimismenya dalam mengejar target tersebut, Prabowo mengaku mendasarkannya pada kekayaan sumber daya alam nasional yang saat ini disebutnya masih belum dikelola secara maksimal.
Karenanya, Prabowo bertekad bakal menggenjot aliran investasi masuk ke Indonesia, sehingga diharapkan bisa mengoptimalkan potensi sumber daya alam tersebut sebagai sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional.
"Kalau Saya lihat, Saya optimistis (ekonomi Indonesia bisa tumbuh delapan persen). Kekayaan (alam) kita sangat besar. Potensi kita sangat besar. Tapi memang kita harus efisien. Harus dikelola dengan baik. Ambil kebijakan yang masuk akal," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya langkah mitigasi dan preventif agar tidak terjadi kebocoran dan penyelewengan anggaran, yang sedianya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk perekonomian masyarakat.
"Kita harus mitigasi (hal-hal) yang tidak menguntungkan rakyat,' ujar Prabowo.
Sebagai informasi, concern terhadap potensi kebocoran dan penyelewengan anggaran ini sudah cukup lama dan banyak disampaikan Prabowo dalam berbagai kesempatan.
Bahkan isu tersebut juga telah diangkat dan menjadi salah satu poin utama dalam materi yang disampaikan Prabowo saat mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden pada 2019 lalu. (TSA)