ECONOMICS

Yellen: Imbal Hasil Treasury Meningkat karena Ekonomi AS Kuat

Wahyu Dwi Anggoro 27/10/2023 07:50 WIB

Ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatat pertumbuhan yang kuat pada kuartal III-2023, mencapai hampir 5%.

Yellen: Imbal Hasil Treasury Meningkat karena Ekonomi AS Kuat. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi Amerika Serikat (AS) mencatat pertumbuhan yang kuat pada kuartal III-2023, mencapai hampir 5%.

Dilansir dari Reuters pada Jumat (27/10/2023), Menteri Keuangan Janet Yellen optimistis ekonomi AS dapat mengatasi inflasi tanpa mengalami resesi. Di sisi lain, pertumbuhan yang kuat bisa membuat imbal hasil atau yield Treasury bertenor panjang tetap tinggi.

"Ini adalah angka pertumbuhan yang bagus dan menunjukkan bahwa ekonomi berjalan dengan baik," kata Yellen dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg. 

"Kita sepertinya dapat mengalami soft landing," tambahnya.

Departemen Perdagangan mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 4,9% pada Juli-September 2023, laju tercepat dalam hampir dua tahun terakhir.

Yellen mengatakan bahwa kenaikan tajam imbal hasil obligasi jangka panjang baru-baru ini mencerminkan kepercayaan pada ekonomi AS dan ekspektasi bahwa suku bunga akan tinggi untuk waktu yang lebih lama.

"Saya melihat imbal hasil yang  tinggi merupakan cerminan dari ekonomi yang kuat," jelasnya.

Yellen mengatakan ada kemungkinan bahwa imbal hasil obligasi bertenor lebih panjang akan turun di masa mendatang. Namun, dia tidak tahu kapan pastinya hal itu akan terjadi.

"Sangat mungkin bahwa kita akan melihat imbal hasil obligasi jangka panjang turun, namun tidak ada yang tahu pasti," kata Yellen. 

Ia menepis anggapan bahwa imbal hasil obligasi yang tinggi disebabkan oleh kekhawatiran akan meningkatnya defisit anggaran AS atau risiko resesi.

Departemen Keuangan melaporkan defisit anggaran federal sebesar USD1,7 triliun untuk tahun fiskal 2023, terbesar di luar masa pandemi. Defisit melebar karena pendapatan turun dan pengeluaran untuk Jaminan Sosial, Medicare, dan pembayaran bunga utang meningkat tajam.

"Pembayaran utang AS makin menantang jika tingkat suku bunga tetap tinggi,"ucapnya. (WHY)

SHARE