ECONOMICS

Zulhas: Bulog Punya Rp39 Triliun untuk Serap Beras Petani

Tangguh Yudha 31/01/2025 16:49 WIB

Bulog memiliki anggaran sebesar Rp39 triliun untuk menyerap beras hasil panen petani. 

Zulhas: Bulog Punya Rp39 Triliun untuk Serap Beras Petani. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan Bulog memiliki anggaran sebesar Rp39 triliun untuk menyerap beras hasil panen petani

Zulhas merinci, Bulog memiliki dana Rp23 triliun yang siap digunakan, belum lagi dana tambahan yang telah disepakati oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani sebesar Rp16,6 triliun cukup untuk menyerap 3 juta ton beras dalam beberapa waktu ke depan.

"Jadi tidak ada alasan Bulog untuk tidak dapat membeli dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah," kata Zulhas Jumat (31/1/2025).

Namun, Zulhas menekankan pentingnya peran stakeholder dalam rangka menyelesaikan tugas Presiden Prabowo Subianto untuk bisa melakukan penyerapan 3 juta ton beras ini. Zulhas menyampaikan bahwa ini merupakan tugas besar yang tidak bisa dilakukan sendiri.

"perlu dukungan semua pihak termasuk Menteri Dalam Negeri, Gubernur, Bupati, Camat sampai ke Desa. Karena sawah ini kan sampai ke desa-desa. Perlu kita awasi bersama, kita bantu bersama-sama Bulog untuk menyerap gabah itu dengan harga yang sudah ditentukan," ujarnya.

Bulog menegaskan siap menjalankan perintah Presiden Prabowo Subianto untuk menyerap 3 juta ton beras hingga April 2025. 

"Bulog sudah siap untuk menerima tugas penyerapan 3 juta ton tiga bulan ke depan. Ini tugas mulia dari Pak Presiden untuk segera kita laksanakan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Gudang tambahan juga telah disiapkan untuk mengantisipasi jika gudang Bulog sudah penuh. Pengadaan gudang tambahan ini berkolaborasi dengan sejumlah pihak.

"Gudang sudah kita siapkan. Kami bekerja sama dengan BUMN yang lain, juga dengan TNI, dan juga Kementerian Perdagangan apabila space-nya masih kurang. Kemarin kami baru tanda tangan MoU dengan ID Food, di sana ada gudang juga yang sedang tidak dimanfaatkan," ujarnya.

(NIA DEVIYANA)

SHARE