ECOTAINMENT

2 Jenis Rumput Standar FIFA: Natural dan Sintesis, Harus Penuhi Kualitas Ini, Apa Saja?

Kurnia Nadya 06/07/2023 14:30 WIB

Rumput standar FIFA mencakup kualitas rumput natural (asli) dan rumput sintesis.

2 Jenis Rumput Standar FIFA: Natural dan Sintesis, Harus Penuhi Kualitas Ini, Apa Saja? (Foto: MNC Media)

IDXChannel—Jenis rumput standar FIFA terbagi dalam dua jenis, yakni rumput natural dan rumput sintesis. Pada masing-masing jenis, FIFA mematok standar yang harus dipenuhi agar laik digunakan untuk pertandingan. 

Sebelumnya, Jakarta Internasional Stadium dinyatakan tak masuk standar FIFA, oleh sebab itu seluruh rumput stadion itu akan diganti. Kendati demikian, pengamat sepak bola nasional Mohammad Kusnaeni menilai rumput yang digunakan JIS sejatinya sudah sesuai standar FIFA, namun kualitasnya menurun karena perawatan yang kurang. 

FIFA juga membagi standar kualitas rumput natural berdasarkan lokasi stadion berada. Sebagai federasi sepak bola internasional, standar yang diterapkan FIFA menyesuaikan lokasi stadion-stadion yang terletak di berbagai negara. 

Ada beberapa negara yang memiliki empat musim, sementara sisanya hanya memiliki dua musim. Tiap-tiap wilayah memiliki curah hujan dan kondisi iklim yang berbeda pula, sehingga mempengaruhi ketahanan jenis rumput yang digunakan. 

Jenis rumput yang digunakan untuk warm-session atau sesi pertandingan saat musim panas, berbeda dengan jenis rumput yang digunakan saat cold-session atau sesi pertandingan saat musim dingin. 

Seperti apa jenis rumput yang masuk dalam standar FIFA? Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini. 

Jenis Rumput Standar FIFA

Rumput Natural 

Rumput-rumput natural yang digunakan saat warm-session mesti memiliki ketahanan terhadap kekeringan, cuaca dingin, dan terik panas matahari. Dilansir dari FIFA Natural Turf Guidelines 2022, berikut ini adalah jenis rumput natural yang kerap digunakan untuk warm-session dan cold-session: 

Warm-session Natural Turf

Cold-session Natural Turf

Ketujuh jenis rumput natural yang disebut di atas memiliki ketahanan yang berbeda-beda terhadap kekeringan, cuaca dingin, dan terik panas matahari. Juga memiliki tingkat kebutuhan nitrogen dan air yang berbeda dalam pemeliharaannya. 

Rumput-rumput warm-session umumnya membutuhkan air dan nitogren dalam skala rendah hingga moderat, sebab memiliki daya tahan terhadap kekeringan yang cukup tinggi. 

Sementara rumput-rumput cold-session mampu beradaptasi dengan cuaca dingin, cenderung tumbuh dengan baik pada suhu tanah antara 16-24 celcius. Sementara rumput warm-session tumbuh baik pada suhu antara 27-35 celcius. 

Sebagai tambahan informasi, rumput yang digunakan di JIS adalah Zoysia Japonica, salah satu jenis rumput natural yang kerap digunakan banyak stadion selama warm-session.  

Rumput Sintetis 

FIFA juga menganjurkan penggunaan rumput sintetis karena durabilitas yang lebih tinggi dibanding rumput asli. Selain daya tahannya tinggi terhadap jenis cuaca dan iklim yang berbeda, rumput sintesis juga lebih tahan digunakan untuk pertandingan yang intens. 

Dilansir dari FIFA.com (6/7), federasi sepak bola internasional tersebut dengan tegas menyebutkan bahwa rumput sintesis yang layak digunakan untuk pertandingan sepak bola harus lolos kriteria FIFA. 

Rumput-rumput sintesis tersebut harus melewati tes laboratorium dan tes lapangan secara langsung untuk menguji keamanan, daya tahan, dan kualitasnya. Sebab kualitas rumput pun mempengaruhi performa permainan para pemain. 

FIFA membuat standar untuk dua jenis rumput sintesis, yakni FIFA Quality untuk mengatur standar rumput yang digunakan dalam pertandingan komunitas ataupun amatir, dan FIFA Quality Pro untuk mengatur standar rumput yang digunakan dalam pertandingan tingkat tinggi atau pertandingan tingkat profesional. 

Tes lab dan lapangan dilakukan dengan fokus terhadap: 

Dilansir dari ilikesports.com, beberapa jenis interaksi yang bakal dilihat dalam tes lapangan antara lain pantulan bola, sudut pantulan, gelindingan bola, serapan kejut (shock absorption), rotasi bola, gesekan kulit terhadap permukaan, dan masih banyak lagi. 

Saat ini, ada banyak produsen rumput artifisial di dunia yang memproduksi rumput-rumput sintesis sesuai standar FIFA. 

Demikianlah ulasan tentang jenis rumput standar FIFA yang kini berlaku. Setiap stadion harus memenuhi kualitas rumput yang telah ditentukan FIFA untuk menjamin kenyamanan dan performa para pemain di lapangan. (NKK)

SHARE