4 Alasan Bagaimana Hermes Menjadi Simbol Tingginya Status Sosial di Industri Fashion
Hermes menjadi simbol tingginya status sosial karena barang yang diproduksinya bersifat eksklusif, dibuat oleh pengrajin, dan tidak diproduksi massal.
IDXChannel—Bagaimana Hermes menjadi simbol tingginya status sosial? Hermes populer dikenal sebagai merek fashion mewah, namun apa yang membedakan Hermes dengan merek-merek lainnya?
Dalam hierarki brand fashion di dunia, Hermes masuk dalam peringkat brand super premium. Mengutip Business Insider, merek Hermes sejajar berada pada tingkatan yang sama dengan Bottega Venneta.
Sementara Louis Vuitton berada dalam tingkatan accessible core menuju premium core. Dari segi harga, tas yang diproduksi LV masih dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau, meskipun masih tergolong mahal bagi masyarakat awam.
Sementara Hermes tidak demikian. Birkin, tas ikonik keluaran Hermes, bisa dihargai hingga belasan ribu dollar, alias ratusan juta rupiah. Sedangkan tas Louis Vuitton, masih dapat dibeli di kisaran harga ribuan dollar.
Maka tak mengherankan jika Hermes menjadi simbol status sosial yang tinggi, sebab tidak semua konsumen dapat membelinya. Hanya konsumen dari kelas sosial atas yang mampu membelinya dengan mudah.
Mengutip beragam sumber, berikut ini adalah faktor-faktor yang mendukung bagaimana Hermes menjadi simbol tingginya status sosial:
Craftmanship
Tas produksi brand mewah umumnya tidak dibuat secara massal di pabrik. Birkin dibuat oleh pengrajin tas yang profesional. Mengutip Tatler Asia (1/3), Hermes tidak sembarang memilih pengrajin untuk membuat Birkin.
Pengrajin kulit harus mengikuti pelatihan selama 3-4 tahun sebelum akhirnya mereka diperbolehkan membuat Birkin. Setelah lulus tes, para pengrajin ini bertanggung jawab membuat Birkin dari awal hingga akhir menggunakan peralatan kerajinan yang telah digunakan Hermes sejak abad ke-19.
Birkin dibuat dengan tangan, menggunakan bahan-bahan berkualitas terbaik yang dikurasi secara ekstra oleh Hermes. Oleh karena itu, Birkin dapat bertahan lama hingga bertahun-tahun.
Proses Pembuatan Lama
Karena pembuatannya dilakukan dengan tangan, maka para pengrajin ini tidak dapat membuat Birkin dalam jumlah besar. Satu pengrajin bisa menghabiskan dua minggu untuk memproduksi satu tas.
Perlu diingat juga Prancis memberlakukan jam kerja hanya 35 jam dalam seminggu. Sehingga, waktu produksi pun terbatas. Seorang pengrajin hanya bisa membuat dua tas Birkin dalam sebulan.
Langka
Oleh karena produksi yang terbatas itulah, Hermes Birkin langka di pasaran. Birkin tidak setiap saat tersedia di toko, dan seringkali sudah laku terjual melalui pemesanan jauh-jauh hari.
Hal ini akhirnya menciptakan fenomena kelangkaan dan eksklusivitas di kalangan penggemar fashion. Selain itu, Hermes juga tidak memasarkan produknya seperti brand mewah lainnya.
Pemasaran Eksklusif
Hermes tidak bermitra dengan selebritis untuk memasarkan produknya, yang terjadi justru sebaliknya, selebritis kelas atas-lah yang mencari produk Hermes dan secara tidak langsung memberikan promosi kepada Hermes.
Seperti yang diketahui, selebritis papan atas kerap disorot bahkan dari sisi pilihan item fashion yang dikenakan. Victoria Beckham dan Kim Kardashian adalah beberapa selebritis yang kerap ‘ketahuan’ tengan menenteng Birkin.
Dari kombinasi keempat faktor inilah, ditambah sejarah operasional Hermes yang cukup panjang, Hermes akhirnya membangun citra eksklusif di industri fashion.
Itulah cerita bagaimana Hermes menjadi simbol tingginya status sosial yang menarik untuk diketahui. (NKK)