ECOTAINMENT

6 Fakta tentang Finansial di Film Gampang Cuan, Belajar dari Kesalahan Karakter Utama

Kurnia Nadya 19/11/2023 17:59 WIB

Film Gampang Cuan mengisahkan tentang kakak beradik yang awam dalam investasi pasar modal, namun nekat berinvestasi demi melunasi utang sang ayah.

6 Fakta tentang Finansial di Film Gampang Cuan, Belajar dari Kesalahan Karakter Utama. (Foto: IMDb)

IDXChannel—Ada banyak fakta tentang finansial di film Gampang Cuan yang bisa dijadikan pelajaran bagi masyarakat yang awam tentang investasi saham, atau bagi para investor pemula yang belum lama masuk ke pasar modal. 

Gampang Cuan diperankan oleh aktris senior Meriam Bellina, Vino G. Bastian, Anya Geraldine, dan Dimas Danang. Mengisahkan tentang lika-liku perjalanan kakak beradik mencari peluang cuan dan menghadapi krisis finansial. 

Vino G. Bastian memerankan Sultan, anak sulung dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan yang merantau Jakarta untuk mencari peruntungan. Persoalan muncul ketika adiknya, Bilqis, yang diperankan oleh Anya Geraldine, datang ke Jakarta. 

Kakak beradik ini mencari cara untuk menghasilkan uang setelah putus asa karena tidak terima bekerja. Salah satu cara yang mereka tempuh adalah berinvestasi saham. Namun tidak seperti perkiraan, rupanya pergerakan investasi keduanya tidak mulus-mulus amat. 

Sultan dan Bilqis yang menginvestasikan seluruh modal untuk berinvestasi saham, terpaksa gigit jari dan merugi karena harga sahamnya anjlok. Kesialan mereka diperparah dengan keputusan untuk meminjam uang kepada rentenir untuk dijadikan modal investasi saham. 

Meskipun begitu, di film ini dikisahkan pula bahwa investasi saham yang dibuat Sultan dan Bilqis harganya meroket hingga menghasilkan cuan yang mereka idam-idamkan sejak awal keduanya berinvestasi di pasar modal. 

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah perjalanan Sultan dan Bilqis dalam berinvestasi modal. 

Fakta tentang Finansial di Film Gampang Cuan: Sederet Kesalahan Sultan dan Bilqis

Jangan Gunakan Uang Panas
Kesalahan pertama yang dilakukan Sultan dan Bilqis adalah berinvestasi dengan uang pinjaman, didapat dari rentenir pula. Investor saham sangat tidak dianjurkan berutang untuk berinvestasi saham. 

Salah satu prinsip utama dalam investasi saham adalah: gunakan uang dingin, atau uang yang tidak terpakai. Dari seluruh pemasukan yang Anda terima selama sebulan, sisa uang tidak terpakai bisa digunakan untuk investasi. 

Mengapa dianjurkan begini? Agar Anda tidak terpengaruh negatif secara psikologis ketika harga saham tengah anjlok. Jangan salah, berinvestasi saham membutuhkan kecerdasan psikologis juga, lho. 

Orang awam cenderung panik saat melihat harga saham jatuh, kepanikan itu akan makin parah jika uang yang digunakan adalah uang panas, atau uang yang mestinya dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan primer. 

Pendapatan Tetap Itu Penting

Kesalahan kedua yang dilakukan Sultan dan Bilqis adalah, keduanya nekat berinvestasi di saat keduanya tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap. Sejatinya, keduanya tidak punya uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primer. 

Namun kakak beradik ini malah nekat berinvestasi saham. Kembali pada poin pertama, investasi saham harus dilakukan dengan uang dingin dari gaji tiap bulan yang sudah dikurangi dengan seluruh biaya dan tagihan wajib yang dibayarkan setiap bulan. 

Tanpa pemasukan tetap, artinya Sultan dan Bilqis sebenarnya tidak punya modal yang memadai untuk berinvestasi. Sementara investasi saham membutuhkan modal yang stabil, setidaknya setiap bulan untuk membeli saham-saham pilihan setiap bulan. 

Mengerahkan Semua Modal 

Dalam pasar modal, investor mengenal istilah ‘all in’, yakni di mana investor menggunakan semua uangnya untuk dibelikan saham, atau menggunakan semua uangnya untuk membeli satu saham. 

Ini adalah kesalahan Sultan dan Bilqis yang ketiga. Saat berinvestasi di pasar modal, seorang investor tidak dianjurkan untuk mengerahkan semua modalnya untuk membeli saham. Alih-alih, investor justru dianjurkan untuk memiliki dana cadangan. 

Investor juga disarankan untuk tidak all in, sebab berisiko tinggi. Membeli satu saham memang menguntungkan saat harga saham melonjak tinggi, namun begitu juga saat harga saham jatuh, nilai investasi bakal tergerus drastis. 

Sehingga, investor disarankan untuk membeli beberapa saham pilihan agar portofolio investasinya senantiasa hijau, yang artinya rata-rata modalnya masih menghasilkan untung, meskipun ada beberapa saham yang harganya merah. 

Naik Turun Harga Saham Itu Pasti 

Saat Sultan mendekam di penjara, ia lama tidak mengecek aplikasi sekuritasnya. Rupanya, harga sahamnya meroket drastis. Hal ini memang kerap terjadi di pasar modal. Suatu saham bisa bergerak merah selama beberapa bulan, lalu meroket drastis setelahnya. 

Naik turun harga saham di pasar modal adalah pasti dan normal. Namun demikian, baik investor ataupun trader dianjurkan untuk memilih saham secara selektif untuk meminimalisir risiko. 

Perlu diingat, saham-saham berkapitalisasi besar cenderung bergerak stabil. Ketika harga sahamnya jatuh, penurunan nilainya tidak terjadi secara drastis. Berbeda dengan saham-saham second liner yang kerap di-trading-kan, harganya bisa naik turun dalam waktu singkat. 

Berinvestasi Saat Terjerat Utang 

Sultan dan adik-adiknya dikisahkan memiliki utang yang diwariskan mendiang ayahnya, senilai Rp300 juta. Dan untuk membayar utang itu, Sultan mencari berbagai cara untuk mendapatkan uang dalam waktu singkat, termasuk berinvestasi saham. 

Ini adalah kesalahan Sultan dan Bilqis yang keempat, keduanya nekat berinvestasi saat masih terlilit utang, atau saat masih memiliki beban kewajiban yang harus dilunasi. Padahal, investor dianjurkan untuk berinvestasi ketika kondisi keuangannya memungkinkan. 

Investasi saham memang tidak diperuntukkan bagi semua orang. Sebab dibutuhkan pengelolaan uang yang baik dan benar, dan lagi-lagi, berinvestasi saham membutuhkan mental dan mindset yang tepat. 

Sejatinya, seseorang tidak dianjurkan untuk berinvestasi ketika kondisi keuangannya mepet. Jika ia masih dipusingkan oleh beban utang, oleh pemenuhan kebutuhan sehari-hari, maka ia seharusnya fokus pada pemenuhan kebutuhan primernya terlebih dahulu. 

Masuk Pasar Modal Tanpa Ilmu 

Kesalahan kelima yang dilakukan Sultan dan Bilqis adalah nekat menjadi investor ketika keduanya belum memahami seluk beluk pasar modal. Investasi saham, selain membutuhkan mindset yang benar, juga memerlukan pengetahuan yang cukup. 

Seseorang harus tahu bagaimana saham diperdagangkan, apa yang menjadikan suatu saham bernilai, dan keuntungan apa yang bisa ia dapat dari investasi saham. Ia juga harus tahu jenis-jenis saham yang cocok untuk investasi, dan mana saham yang lebih cocok untuk trading. 

Ia juga harus tahu apa perbedaan investasi saham dengan trading saham. Agar tidak salah pilih saham, dan mentalnya siap untuk menanggung rugi ketika harga sahamnya jatuh. Sering terjadi, orang awam merasa stress karena merugi ketika membeli saham-saham trading di harga pucuk, namun ia mengira ia tengah berinvestasi. 

Padahal, investasi dan trading saham adalah dua aktivitas yang berbeda. Jenis saham-sahamnya pun berbeda. 

Itulah sederet fakta tentang finansial di Film Gampang Cuan. Film ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran untuk mengelola keuangan dan mengenal investasi saham bagi masyarakat awam. (NKK)

SHARE