7.734 Wisatawan Kunjungi Gunung Bromo di Libur Iduladha, Terjadi Kemacetan Parah
Sebanyak 7.743 wisatawan berkunjung ke kawasan Wisata Gunung Bromo selama libur Hari Raya Iduladha, tepatnya mulai dari Jumat hingga Minggu.
IDXChannel – Sebanyak 7.743 wisatawan berkunjung ke kawasan Wisata Gunung Bromo selama libur Hari Raya Iduladha, tepatnya mulai dari Jumat (6/6/2025) hingga Minggu (8/6/2025). Jumlah tersebut merupakan pengunjung yang sudah terdaftar secara online.
Secara rinci, Ketua Tim Data Evaluasi Kehumasan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) Hendra mengatakan jumlah itu terdiri dari 1.347 wisatawan hari Jumat (6/6/2025) atau di hari pertama libur Hari Raya Iduladha.
"Di hari Jumat itu untuk wisatawan domestik ada 1.246 orang, 101 wisatawan mancanegara, totalnya 1.347 wisatawan yang masuk," kata Hendra, dikonfirmasi pada Minggu malam (8/6/2025).
Jumlah itu meningkat drastis di hari Sabtu (7/6/2025) sebanyak 3.504 wisatawan masuk ke kawasan Wisata Gunung Bromo. Jumlah itu terdiri dari 3.421 wisatawan domestik dan 83 wisatawan asing.
Sementara untuk Minggu (8/6/2025) juga terjadi kenaikan, meski secara jumlah menurun dibandingkan hari sebelumnya.
"Hari Minggu ini total ada 2.883 wisatawan, rinciannya 2.825 wisatawan domestik dan 58 wisatawan mancanegara. Memang dua hari ini kita menambahkan kuota harian maksimal yang biasanya 2.752 wisatawan tiap harinya," kata dia.
Lalin Macet Parah
Penambahan kuota ini memang diakui membuat arus lalu lintas (lalin) di kawasan Wisata Gunung Bromo macet parah. Meski begitu, dia mengatakan hal itu masih normal karena tidak ada insiden-insiden menonjol, seperti adanya beberapa wisatawan yang masuk belum registrasi tiket online.
"Kita tambahkan kuota harian yang biasanya maksimal 2.752 wisatawan per harinya. Biasanya kalau liburan long weekend kunjungan wisata ke Bromo dan sekitarnya padat pengunjung," ujarnya.
Hendra juga menampik bila kepadatan lalin di kawasan Wisata Gunung Bromo dikarenakan adanya perbaikan sistem tiket. Dia mengakui ada perbaikan sistem sehingga beberapa wisatawan yang sudah registrasi dan membeli tiket secara online, belum memperoleh barcode scanner tiket hingga tertolak statusnya.
"Kalau transaksi pembayaran berhasil, tapi status ditolak akan dicek oleh petugas di lapangan untuk validasi. Kalau sudah melakukan booking order, dan divalidasi oleh petugas, pengunjung bisa langsung masuk kawasan, dan akan memperlancar arus kendaraan," kata dia.
Sementara itu, pemandu Wisata Gunung Bromo Ahnaf Lentera Jagad menyatakan, penyebab kemacetan itu dikarenakan banyaknya wisatawan yang masuk. Hal ini juga diperparah dengan pengecekan tiket atau tiket booking yang dilakukan petugas pengelola wisata dari Balai Besar TNBTS.
"Kalau liburan panjang itu sudah biasa, kronologi masih sama kayak biasanya, ada pengecekan satu persatu tiket, makanya macet, itu sudah jadi rahasia umum," ujar Ahnaf Lentera, dikonfirmasi terpisah.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video viral menggambarkan kondisi di kawasan Gunung Bromo pada Sabtu dan Minggu lalu. Pada video itu terlihat kepadatan lalu lintas didominasi kendaraan Jeep dan sepeda motor di kawasan Gunung Bromo dari arah Malang.
Kendaraan Jeep itu harus mengantre untuk masuk ke kawasan Gunung Bromo pada Minggu pagi. Lamanya antrian membuat wisatawan terpaksa terjebak hingga dua jam, yang menambah waktu tempuh wisatawan dari Malang ke Gunung Bromo pulang pergi.
Sebagai informasi, Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dalam satu kawasan di TNBTS. Pintu masuk yang favorit yakni melalui Jemplang, di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, kemudian Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, dan Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang juga jadi pintu masuk ke kawasan Gunung Semeru.
(Febrina Ratna Iskana)