ECOTAINMENT

Anne Hathaway Bicara Ekonomi Inklusif di G20, Soal Nasib Pekerja Perempuan

Maulina Ulfa - Riset 10/11/2022 17:21 WIB

B20 fokus pada pembahasan bisnis yang terdiri dari 6,5 juta komunitas bisnis internasional.

Anne Hathaway Bicara Ekonomi Inklusif di G20, Soal Nasib Pekerja Perempuan. (Foto: Instagram @theb20summit))

IDXChannel - Anne Hathaway, aktris Hollywood sejuta umat dikonfirmasi akan menjadi salah satu pembicara di event internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali pekan depan.

Bintang film sejumlah film box office tersebut akan hadir sebagai pembicara dalam kapasitasnya sebagai UN Women Goodwill Ambassador

Anne akan berada di forum yang menjadi bagian B20 Summit Indonesia. Forum ini adalah side event dari KTT G20. B20 Summits digelar untuk menyuarakan aspirasi komunitas bisnis global kepada para pemimpin G20.

Mengutip laman Sherpa G20 Indonesia, The Business 20 atau B20, merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.

B20 merupakan bagian dari Engagement Group yang terdiri dari delapan grup antara lain B20, T20, W20, Y20, L20, U20, C20, dan S20.

Adapun daftar CEO perusahaan dunia yang akan hadir di B20 Summit, antara lain:

  1. CEO Tesla Inc. Elon Musk
  2. CEO Binance Changpeng Zhao
  3. CEO & Co-Founder and Chairman Grab Anthony Tan
  4. CEO Unilever Alan Jope Group
  5. CEO Standard Chartered Bank Bill Winters
  6. CEO Manulife Roy Gori President and Group
  7. CEO Petronas Datuk Tengku Muhammad Taufik
  8. Chairman & CEO Santa Pharmaceutical Erol Kiresepi
  9. CEO BloombergNEF Jon Moore
  10. CEO Telefonica Brazil Christian Gebara
  11. Founder & CEO Sun Cable David Griffin
  12. CEO Rafako Radosław Domagalski-Łabędzki
  13. CEO Orestia Maria Fernanda Garza
  14. President & CEO of Kale Group Zeynep Bodur Okyay
  15. President & CEO of SHRM Johnny C Taylor

Apa yang Dibahas B20?

B20 fokus pada pembahasan bisnis yang terdiri dari 6,5 juta komunitas bisnis internasional yang menyumbang 80% PDB dunia.

Eksistensi para pelaku bisnis dari seluruh dunia dalam B20 ini merefleksikan pentingnya peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.

Mengutip Visual Capitalists, PDB dunia pada tahun 2020 mencapai USD88 triliun. Adapun tahun berikutnya jumlahnya meningkat menjadi USD94 triliun. Saat ini, menurut proyeksi terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) mengharapkan ekonomi global mencapai hampir USD104 triliun hingga akhir tahun 2022.

B20 Indonesia menggelar rangkaian pertemuan, dialog dan merangkum rekomendasi dari komunitas bisnis global dalam bentuk policy recommendation yang akan diusung di G20 Summit tanggal 15-16 November 2022 yang juga berlangsung di Bali.

Sejumlah isu penting yang dihasilkan pasti mengerucut dalam bentuk legacy pada rangkaian B20. Legacy tersebut juga sejalan dengan arahan dari B20 International Advocacy Caucus (IAC), yang terdiri dari 30 pemimpin bisnis global terkemuka dan organisasi internasional yang membantu merumuskan kebijakan strategis dalam Presidensi B20.

Agenda B20 Indonesia Summit rencananya akan diisi dengan beberapa rangkaian side events seperti B20 Net Zero & Investment, Bloomberg NEF Summit, OCEAN20, dan lain-lain.

Daya Tarik Anne Hathaway Sebagai Pembicara B20

Anne Hathaway diketahui akan membahas masalah inklusifitas. Anne  akan berbicara dalam forum ‘Accelerating Economic Transformation and Inclusive Productivity Growth’ pada 13-14 November nanti.

Hathaway ditunjuk sebagai UN Women Goodwill Ambassador pada Juni 2016. Ia mendedikasikan upayanya untuk meningkatkan kesadaran akan masalah beban kerja pengasuhan yang tidak setara di rumah dan mengadvokasi layanan pengasuhan anak yang terjangkau dan masalah cuti bersama orang tua.

Dalam hal kesetaraan, ia menjadi ikon dan corong yang berkomitmen untuk perubahan perempuan dan kelompok rentan lainnya. Dia sebelumnya menjabat sebagai advokat untuk Nike Foundation untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya pernikahan anak.

Pada tahun 2013 ia mengkampanyekan 'Girl Rising,' sebuah film dokumenter CNN, yang berfokus pada kekuatan pendidikan perempuan dengan mengikuti tujuh gadis di seluruh dunia yang berusaha untuk mengatasi rintangan dan mengejar impian mereka.

Perihal kampanye kesetaraan dan inklusifitas, tugas Hathaway saat ini tidaklah mudah. Apalagi menyangkut akses ekonomi yang adil bagi perempuan dan ibu.

Apalagi, persoalan ekonomi yang dihadapi perempuan hari ini cukup kompleks.

Di 146 negara yang tercakup dalam indeks 2022, kesenjangan gender dalam hal partisipasi dan peluang ekonomi perempuan mencapai 60,3%, menurut laporan Gender Gap 2022 World Economic Forum (WEF).

Kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19 juga cukup berdampak secara signifikan bagi perempuan dibanding laki-laki. Tidak seperti resesi lain yang cenderung lebih mempengaruhi pekerja laki-laki dibanding pekerja perempuan.

Di tingkat global, menurut data ILO, tingkat pengangguran melonjak dari 5,4% pada kuartal empat tahun 2019 menjadi 7,9% pada kuartal 3 tahun 2020 untuk pekerja laki-laki. Adapun pengangguran perempuan justru meningkat lebih tinggi menjadi 9,6% pada tahun 2020 pada kuartal dibanding 6,8% pada tahun 2019. (Lihat grafik di bawah ini.)

Di Indonesia, seperti kebanyakan negara juga mengalami penurunan partisipasi angkatan kerja di mana persentase perempuan yang meninggalkan pekerjaanya mencapai 2,3%, menurut laporan WEF.

Melihat kondisi ini, tantangan yang harus dihadapi perempuan dalam hal ekonomi ke depan akan cukup berat. Terutama bagi para ibu yang telah memiliki keluarga dan harus bekerja menopang ekonomi.

Menurut laporan United Nations (UN), perempuan memiliki kemungkinan lebih kecil untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja dibandingkan laki-laki secara global.

Tingkat partisipasi angkatan kerja untuk perempuan berusia 25-54 tahun hanya mencapai 63% dibandingkan dengan 94% untuk laki-laki di tahun 2018.

Perempuan lebih cenderung menganggur dibanding pria. Perempuan juga seringkali terjebak dalam pekerjaan informal dan rentan, seperti buruh rumah tangga. Tak hanya itu, perempuan sering kali tidak mendapatkan kesempatan hanya untuk sekedar mengejar karir karena harus memprioritaskan pengasuhan terhadap anak.

Hal ini terkait dengan minimnya layanan pengasuhan anak yang terjangkau dan masalah cuti bersama orang tua yang dikampanyekan Anne Hathaway.

Padahal, riset S&P global pada 2019 menunjukkan, ketika perempuan berperan aktif dalam angkatan kerja, utamanya di AS, hal ini berdampak pada percepatan pertumbuhan PDB mencapai USD5,87 triliun hingga 10 tahun ke depan.

Ini adalah ironi nyata yang dihadapi perempuan di zaman modern ini. Sebaiknya, G20 benar-benar menghadirkan solusi konkret untuk persoalan ini. (ADF)

SHARE