Aryna Sabalenka Juara US Open 2025, Bawa Pulang Uang Rp82 Miliar
Aryna Sabalenka berhasil meraih gelar juara US Open 2025 setelah mengalahkan Amanda Anisimova. Dia pun membawa pulang uang Rp82 miliar.
IDXChannel - Aryna Sabalenka berhasil meraih gelar juara US Open 2025 setelah mengalahkan Amanda Anisimova 6-3, 7-6 (7-3). Dengan begitu, dia berhasil mempertahankan juara US Open dua tahun berturut-turut.
Sabalenka merupakan wanita pertama sejak Serena Williams, yang meraih tiga gelar berturut-turut dari 2012 hingga 2014 di US Open. Untuk memeprtahankan gelar keduanya, Sabalenka membutuhkan waktu satu jam 34 menit dengan kemenangan tiga set langsung meskipun sempat tertatih-tatih di akhir pertandingan.
Dengan keberhasilan itu, petenis wanita nomor satu dunia tersebut mengantongi hadiah bernilai fantastis senilai USD5 juta atau sekitar Rp82 miliar, sekaligus menambah gelar grand slam keempat, menurut Foxsport.com.au, Minggu (7/9/2025).
Pertandingan final tahun ini pun cukup menarik dengan kejutan di akhir set kedua, ketika servisnya dipatahkan oleh Animisova saat ia memegang servis untuk merebut gelar juara pada kedudukan 5-4.
Penonton Amerika Serikat (AS) bersorak saat mendukung Animisova, tetapi Sabalenka berhasil menguasai diri dan membawa set kedua ke tiebreak, di mana ia hampir tak tergoyahkan.
Petenis Belarusia itu tangguh dalam tiebreak, memenangkan 20 pertandingan terakhirnya dan mencatatkan rekor luar biasa 21-1 tahun ini.
Kemenangan Sabalenka mengukuhkan statusnya yang tak terbantahkan sebagai ratu lapangan tenis saat ini dengan keempat kemenangan utamanya diraih di lapangan biru New York dan Melbourne.
Ia juga merupakan ratu Minsk, kota kelahirannya, dan dalam pidato kemenangannya, ia mengungkapkan bahwa ia terpacu oleh pesan dukungan dari tanah air.
“Pagi ini saya menerima video dari sekolah tenis tempat saya memulai dari anak-anak. Mereka menyemangati saya,” kata Sabalenka.
“Saya sedikit menangis pagi ini. Saat itulah saya menyadari bahwa saya tidak boleh mengecewakan mereka. Saya harus memberi mereka semangat positif,” sambungnya.
Meskipun rekor karier petenis berusia 27 tahun ini mengesankan, tahap-tahap akhir grand slam pada tahun ini terbukti sulit bagi dirinya.
Ia mengawali tahun dengan kekalahan mengejutkan dari Madison Keys di final Australia Terbuka, dan kembali kalah di set penentuan di Roland Garros dari petenis Amerika lainnya, Coco Gauff. Sabalenka pun mengakui tahun ini merupakan kompetisi yang berat bagi dirinya, terutama di beberapa final sebelumnya.
(Febrina Ratna Iskana)