ECOTAINMENT

Bahlil Lahadalia Raih Gelar Doktor UI, Disertasi soal Hilirisasi Nikel

Atikah Umiyani 16/10/2024 17:23 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia meraih gelar doktor usai dinyatakan lulus dalam sidang di SKSG UI.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia meraih gelar doktor usai dinyatakan lulus dalam sidang di SKSG UI. (Foto: Dok. ESDM)

IDXChannel - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia meraih gelar doktor usai resmi dinyatakan lulus dalam sidang terbuka di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI). Kelulusan tersebut diumumkan oleh Ketua Sidang, I Ketut Surajaya.

Sidang terbuka promosi doktor Bahlil dihadiri oleh Promotor, Chandra Wijaya dan Co-Promotor, Teguh Dartanto serta Athor Subroto. Sementara disertasinya diuji oleh Margaretha Hanita, Hanief Saha Ghafur, Didik Junaidi Rachbini, Arif Satria, dan Kosuke Mizuno.

I Ketut mengatakan, kelulusan tersebut berdasarkan keterangan dari tim promotor yang diketuai oleh Chandra Wijaya soal keahlian Bahlil serta keterangan dari ketua program studi yang telah melaporkan hasil sidang tertutup dan capaian publikasi artikel ilmiah hasil riset Bahlil. 

"Maka berdasarkan semua ini, tim penguji memutuskan untuk mengangkat Saudara Bahlil Lahadalia menjadi doktor dalam program studi kajian stratejik dan global dengan yudisium cumlaude," katanya dalam sidang yang digelar di Gedung Makara Art Center, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Disertasi Bahlil tersebut mengangkat tema soal hilirisasi tambang di Indonesia, dalam hal ini nikel. Judul penelitiannya yakni Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.

Dalam disertasi yang selesai kurang dari dua tahun tersebut, Bahlil menunjukkan empat masalah utama dari dampak hilirisasi yang membutuhkan penyesuaian kebijakan, yakni ketidakadilan dana transfer daerah, keterlibatan pengusaha daerah yang minim, keterbatasan partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, dan belum adanya rencana diversifikasi pasca tambang.  

Kemudian, dia merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut. Pertama, reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi. Kedua, penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah. Ketiga, penyediaan pendanaan jangka panjang untuk perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan keempat kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang. 

Selain itu, Bahlil juga menekankan pentingnya pembentukan satuan tugas (satgas) yang dapat memimpin implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif. Satgas tersebut perlu mendapat mandat dari presiden sehingga berwenang melakukan koordinasi seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dan mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.

Sebelum sampai pada tahap sidang terbuka promosi doktor, Bahlil sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian yaitu: Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024. Selanjutnya Bahlil menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.

Setiap tahapan yang telah dilakukan Bahlil diuji oleh dosen-dosen yang mempunyai kepakaran sesuai bidang penelitiannya. Selain itu, untuk menjamin mutu dan transparansi, dosen penguji tidak hanya dari berasal internal SKSG, melainkan juga lintas Fakultas di UI dan melibatkan penguji dari luar UI.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE