ECOTAINMENT

Berusia 150 Tahun, Stasiun Bogor Rupanya Warisan Belanda 

Ajeng Wirachmi/Litbang 14/09/2022 15:56 WIB

Stasiun Bogor yang menjadi pemberhentian utama bagi pengguna setia commuter line merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda.

Berusia 150 Tahun, Stasiun Bogor Rupanya Warisan Belanda 

IDXChannel - Stasiun Bogor yang menjadi pemberhentian utama bagi pengguna setia commuter line merupakan peninggalan zaman kolonial Belanda. Rute stasiun dengan panjang jalur 54,823 km ini sudah berusia 150 tahun.

Melansir laman Heritage KAI, stasiun ini resmi menjadi bangunan cagar budaya pada 26 Maret 2007, sesuai dengan SK Menbudpar No PM:26/PW.007/MKP/2007. 

Dulunya, stasiun ini merupakan terminal pemberhentian paling ujung bagi jalur kereta api Batavia-Buitenzorg (sekarang Bogor). Bangunan stasiun ini dibangun oleh perusahaan kereta api milik pemerintah Hindia Belanda bernama SS (Staatsspoorwegen). 

Sejarah mencatat, jalur kereta api di stasiun ini mulai beroperasi sejak tahun 1872. Baru kemudian, bangunan stasiun tersedia di tahun 1881, demi menampung penumpang yang jumlahnya semakin banyak. Meskipun usianya sudah melampaui 100 tahun, namun bangunan stasiun seluas 5.955 meter persegi ini masih kokoh berdiri. 

Di sisi lain, pembangunan ini juga dilakukan karyawan SS sebagai tanda terima kasih sekaligus selamat kepada salah satu pengembang kereta di Pulau Jawa, D. Marscalk, yang sudah memasuki masa pensiun.

Memiliki gaya khas era kolonial, Stasiun Bogor berarsitektur Indische Empire dengan massa bangunan simetris. Pihak SS juga sengaja memberikan penekanan di lobi utama dan bagian tengah stasiun dengan gaya neoklasik. 

Masih menurut laman Heritage KAI, Stasiun Bogor mempunyai bagian unik lainnya, yakni atap pediment segitiga dan gerbang lengkung. Kedua elemen ini memberikan kesan mewah dan anggun untuk bangunan secara keseluruhan. Stasiun ini juga dilengkapi dengan pintu serta jendela kayu menjulang, yang semakin menambah kesan megah.

Pada bagian peron utama terdapat deretan pintu-pintu. Pintu tinggi dan besar, yang menandakan letak kantor administrasi stasiun tersebut, menciptakan kesan ‘jadul’ dan klasik. Tentu saja, ini menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki oleh Stasiun Bogor. 

Para penumpang dijamin akan merasa nyaman, sebab bangunan stasiun dilengkapi bukaan puncak atap. Hal itu sengaja didesain agar sirkulasi udara berjalan lancar.

Selama berdiri, Stasiun Bogor pernah beberapa kali mengalami banjir, seperti di tahun 2013, 2014, dan 2021. Akibatnya, jadwal perjalanan KRL terganggu dan banyak penumpang harus mengalami keterlambatan.

(DES)

SHARE