ECOTAINMENT

Cerita Jatuh Bangun Sapri Pantun saat Pandemi, Sampai Jualan Sepeda

Yulistyo Pratomo 10/05/2021 20:58 WIB

Sapri Pantun, begitu namanya dikenal, telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat mengindap sakit gula.

Cerita Jatuh Bangun Sapri Pantun saat Pandemi, Sampai Jualan Sepeda. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sapri Pantun, begitu namanya dikenal, telah menghembuskan nafas terakhirnya akibat mengindap sakit gula. Lelaki yang dikenal dengan pantun khas "Masak Aer" ini meninggalkan seorang istri yang tengah hamil sembilan bulan.

Sebelum terjun ke dunia hiburan, kehidupannya serba kekurangan. Bahkan dia sempat melakoni sejumlah pekerjaan, mulai dari tukang gali tanah hingga cuci mobil.

Kehidupan yang hampir sama pernah dialaminya kembali akibat pandemi Covid-19, apalagi program "Pesbukers" sudah tidak tayang lagi. Demi bertahan hidup, dia mengandalkan pendapatan dari warung miliknya yang menjual soto mi, nasi uduk dan bubur.

"Iya betul. (Program) Lagi off. Mungkin juga abis kali," keluh Sapri kepada Nikita Mirzani. "Kemaren dagang soto aja. Cuma soto kan udah pasti penghasilan udah gitu pendapatan beda ama syuting."

Sudah jatuh ketiban tangga pula, warung soto miliknya juga terkena imbas pandemi hingga terjadi penurunan omset. Oleh sebab itu, hasil jualan yang didapatkannya hanya dapat digunakan untuk membayar karyawan dan sewa kontrakan.

"Ada pengurangan lah. Dagang tetep, cuma tadinya 10 kilo 15 kilo, jadi paling 5 kilo," ungkap Bang Sapri. "Ya buat bayar karyawan aja sama bayar kontrakan. Paling sisanya dikit tabungin di pengajian."

sapri lantas memutar otaknya agar bisa menerima pendapatan di luar usahanya. Dia pun mencoba berjualan sepeda bekas.

"Jualan aja, di warung aja. Trus ada penambahan juga jual sepeda. Sepeda-sepeda bekas, saya cari di pelosok-pelosok. Lumayan, kemarin yang sepeda lipet laku tuh. Lumayan buat tambahan modal dikit," cerita pria asal Bogor ini.

Selamat jalan Bang Sapri. (TYO)

SHARE