ECOTAINMENT

Cerita Perjuangan Ibu Arhan, Berutang Demi Beli Sepatu hingga Jadi Bintang Timnas

Ilham Sigit 04/01/2022 18:09 WIB

Siapa yang tak kenal dengan Pratama Arhan, bintang sepakbola yang sukses membawa timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020.

Cerita Perjuangan Ibu Arhan, Berutang Demi Beli Sepatu hingga Jadi Bintang Timnas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Siapa yang tak kenal dengan Pratama Arhan, bintang sepakbola yang sukses membawa timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020. Tapi siapa yang menyangka jalan menuju kebintangannya itu melalui jalan yang terjal dan penuh dengan pengorbanan.

Ibunda Pratama Arhan, Surati, mengungkap masa kecil sang bintang Timnas Indonesia, Arhan yang namanya menjadi bahan perbicangan publik. Berkat perjuangan sang ibu, Arhan mampu menembus timnas dan ikut berlaga di Piala AFF 2020.

Kegemilangan Arhan bahkan terdengar sampai Korea Selatan. Seongnam FC, salah satu klub yang bernaung di K-League dikabarkan tertarik menggunakan jasanya.

Arhan sendiri bukan keluarga yang berada, bahkan jauh dari kata mampu. Dirinya merupakan anak tukang sayur yang tinggal di rumah sederhana berlantaikan tanah.

Ibunda Arhan merupakan pedagang sayur keliling, sedangkan ayahnya merupakan pekerja serabutuan. Arhan mengawali dunia sepak bolanya pada saat dirinya duduk di bangku sekolah dasar, saat itu dirinya bermain dengan bola plastik.

“Arhan dari kelas dua SD udah main bola plastik di depan rumah tetangga dengan anak-anak yang lain, karena di sini tidak ada lapangan bola,” Surati, dilansir dari Youtube pribadi Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, Selasa (4/1/2022).

Performa Arhan di Timnas Indonesia bukan didapat begitu saja. Dirinya bergabung bersama SSB Putera Mustika di Blora, mengikuti jejak kakanya.

Arhan kecil tidak pernah absen mengikuti latihan di SSB tersebut. Hujan dan panas terik tidak dijadikan alasan untuk bolos latihan di SSB.

“Dia itu walaupun hujan, walaupun terik, tidak pernah bolos sekolah bola. Satu minggu itu tiga kali dia masuh terus, gak pernah absen bolanya,” sambung Surati.

Kala bergabung bersama SSB, Arhan pernah kesulitan membeli sepatu sepak bola. Dirinya pernah hanya bermain dengan sepatu sepakl bola seharga Rp25 ribu.

Kondisi ekonomi keluarga membuat Arhan kesulitan mendapat perlengkapan latihan. Ibu dan ayahnya sampai harus menjual barang di rumah terlebih dahulu untuk membelikan putra kesayangannya itu sepatu bola.

“Dulu kami memang memang susah sekali, hutang sana sini, dulu dia tidak punya sepatu, tidak punya 25 ribu, dan itupun sekali dipakai udah jebol,” katanya.

“Ibu juga kalau ada turnamen sering berhutang untuk biaya turnamen itu sendiri. Karena itu demi kebaikan Arhan sendiri,” tutupnya. (TYO)

SHARE