China Siapkan Denda USD1,54 Miliar Bagi Pengembang Game PUBG
Saat ini Tencent sedang menegosiasikan langkah-langkah mitigasi risiko dengan CFIUS hingga dapat mempertahankan investasinya
IDXChannel - Pemerintah China dikabarkan mempersiapkan denda untuk Tencent Holdings, terkait monopoli. Mengutip Reuters, pengembang PUBG itu diperkirakan didenda 10 miliar yuan atau USD1,54 miliar.
Namun angka ini lebih kecil dibandingkan Alibaba USD2,75 miliar atau sekitar Rp40,9 triliun. Raksasa online ini pun disebut-sebut berunding dengan panel keamanan nasional AS terkait investasi.
Mengutip program 1st Session Closing Market IDX Channel, Jumat (7/5/2021), Tencent Holdings Ltd dalam proses merundingkan perjanjian dengan panel keamanan nasional AS.
Perjanjian itu akan memungkinkan Tencent untuk mempertahankan kepemilikannya di dua perusahaan pengembang video game Amerika Serikat, Riot Games, dan Epic Games.
Tencent memiliki 40% saham di Epic Games, pembuat video game populer Fortnite. Tencent juga membeli saham mayoritas Riot Games pada 2011 dan mengakuisisi seluruh perusahaan itu pada 2015. Riot Games adalah pengembang League of Legends, game berbasis desktop paling populer di dunia.
Saat ini Tencent sedang menegosiasikan langkah-langkah mitigasi risiko dengan CFIUS hingga dapat mempertahankan investasinya. Namun hingga kini belum diketahui rincian langkah-langkah yang diusulkan.
Salah satu sumber mengatakan, Epic Games belum membagikan data pengguna apa pun dengan Tencent. Sedangkan seorang juru bicara Riot Games mengatakan, perusahaan yang berbasis di Los Angeles beroperasi secara independen dari Tencent.
Selain itu juga perusahaan menerapkan praktik industri terkemuka untuk melindungi data pemain. Sumber pun memperingatkan bahwa tidak ada kepastian bahwa Tencent akan mencapai kesepakatan untuk mempertahankan investasi dan meminta untuk tidak diidentifikasi karena masalah tersebut bersifat rahasia.
(SANDY)