Deretan Film Superhero Paling Merugi sepanjang Masa, Nggak Balik Modal 

Ada sejumlah film superhero paling merugi dengan biaya produksi yang besar tapi justru tidak begitu laris di pasaran.

IDXChannel – Ada sejumlah film superhero paling merugi dengan biaya produksi yang besar tapi justru tidak begitu laris di pasaran. 

Sudah bukan rahasia lagi bahwa film superhero biasanya dibuat dengan dana yang besar. Hal ini lantaran penggunaan efek khusus, makeup, kostum, aktor kelas atas, hingga biaya marketingnya yang lebih daripada film-film genre lainnya. 

Namun, besarnya biaya produksi tersebut biasanya terbayarkan dengan suksesnya film superhero yang rata-rata masuk ke box office sehingga meraup pendapatan besar. Meski begitu, ada juga beberapa film superhero yang tidak cukup beruntung hingga alami kerugian besar karena pendapatannya yang tak sebanding dengan biaya produksi. 

Lantas, apa saja film superhero paling merugi ini? IDXChannel merangkum beberapa daftarnya sebagai berikut. 

Film Superhero Paling Merugi

Dilansir dari beberapa sumber, berikut sejumlah film superhero paling merugi  yang pernah ada hingga saat ini. 

1. Green Lantern (2011)

Green Lantern merupakan salah satu dari deretan film superhero paling merugi sepanjang masa. Film ini bahkan dikenal dengan reputasinya sebagai film superhero terjelek hingga saat ini. Tak hanya itu, bintang utamanya sendiri yakni Ryan Reynolds bahkan selalu mengolok-olok film ini sampai sekarang. 

Green Lantern yang rilis pada 2011 tersebut tidak memenuhi ekspektasi produksi. Kegagalan film ini tampak dari setiap sisi produksinya mulai dari desain produksi, ide cerita, hingga efek CGI-nya. Dengan biaya produksi mencapai USD200 juta, film ini hanya mampu meraup sebesar USD220 juta di box office. Warner Bros mengaku menderita kerugian hingga sebesar USD75 juta dari ekspektasi pendapatan yang digadang-gadang sebelumnya.  

2. Fantastic Four (2015)

Fantastic Four (2015) adalah reboot dari franchise Fantastic Four sebelumnya yang diharapkan dapat menampilkan interpretasi baru terhadap karakter-karakter ikonik dari komik Marvel. Sayangnya, film ini justru gagal total karena berbagai masalah yang menerpa. 

Film garapan sutradara Josh Trank ini diproduksi dengan biaya mencapai USD120-155 juta dan hanya mampu meraup pendapatan sebesar USD167,9 juta. Padahal pendapatan yang digadang-gadang adalah sebesar USD360 juta. 

3. New Mutants (2020) 

New Mutants yang rilis pada 2020 juga menjadi salah satu film superhero yang tidak memenuhi ekspektasi produksi. Film yang menandai perpindahan properti Marvel di Fox ke Disney ini juga sempat tertunda penayangannya karena akuisisi tersebut pada 2019 lalu. 

Rilis di tengah pandemi, film yang berada di bawah bendera Disney ini hanya mampu meraup pendapatan sebesar USD49,2 juta di bioskop dari anggarannya yang mencapai USD67-80 juta. Kegagalan film ini pun membuat sutradara dan para krunya berseloroh bahwa New Mutants adalah film kutukan.

4. RIPD (2013)

Ryan Reynolds kembali harus berhadapan dengan kegagalan filmnya setelah Green Lantern. Kali ini, ia mencoba lagi pada 2013 dengan RIPD. Film yang berkisar tentang polisi yang tewas dan kemudian menemukan jati dirinya sebagai polisi akhirat ini diangkat dari komik yang berjudul sama. Sayangnya, film ini gagal menarik minat penonton. Dengan anggaran produksi yang mencapai USD154 juta, film RIPD ini hanya mampu meraup pendapatan sebesar USD78,3 juta di box office. 

5. Hellboy (2019)

Hellboy merupakan film yang rilis pada 2004 dan disutradarai oleh Guillermo del Toro. Film yang diadaptasi dari karakter komik berjudul sama karya Mike Mignola ini sebenarnya mendapatkan ulasan yang cukup baik atas efek visualnya yang menakjubkan. 

Film ini pun kemudian dibuat versi reboot-nya pada tahun 2019. Sayangnya, film Hellboy (2019) tidak lebih baik dari film orisinalnya. Film reboot Hellboy ini hanya memperoleh pendapatan sebesar USD21,9 juta dari total biaya produksinya yang mencapai USD50 juta. 

Itulah beberapa film superhero paling merugi sepanjang masa yang tidak mampu menarik minat pasar dan hanya menghasilkan pendapatan yang di luar ekspektasi produksinya.