ECOTAINMENT

Dukung Industri Fashion Indonesia, Festival Mode Terbesar Digelar di Tangerang

Isty Maulidya 16/07/2023 15:17 WIB

Ada 24 brand lokal yang menjadi peserta JF3 2023 ini, mulai dari produk wastra Nusantara seperti kain tenun dan batik, hingga produk siap pakai.

Dukung Industri Fashion Indonesia, Festival Mode Terbesar Digelar di Tangerang (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Festival mode terbesar di Indonesia, JF3 untuk pertama kalinya digelar di kawasan Tangerang. Festival ini dimulai dengan paneran produk fashion lokal mulai tanggal 5 Juli 2023, dan juga akan diisi dengan peragaan busana pada 17 hingga 19 Juli 2023.

Chairman JF3 Soegianto Nagaria mengatakan ada 24 brand lokal yang menjadi peserta JF3 2023 ini, mulai dari produk wastra Nusantara seperti kain tenun dan batik, hingga produk siap pakai yang sesuai dengan tren mode saat ini. 

Tak hanya itu, JF3 juga mendatangkan beberapa desainer dari Prancis agar brand dan desainer lokal bisa memperluas wawasan serta jaringan mereka.

"Jadi tiap tahun ada program untuk memberangkatkan mereka ke sana, untuk tukar pikiran, belajar dengan fashion expert disana. Tahun lalu ada 2 yang bernangkat, tahun ini dari 500 yang mendaftar, kita kurasi dari 50 sampai jadi 12. Mereka sedang belajar dari para mentor, untuk nantinya dipilih beberapa yang ke Paris pada Oktober 2023," jelas Soegianto.

Inovasi baru dari JF3 ini juga sebagai upaya untuk mendukung industri fashion tanah air, dengan memperluas jangkauan kegiatan dan exposure. Hal ini juga bisa membuat dampak positif dan nilai ekonomi yang diperoleh seluruh pelaku mode yang terlibat juga bertambah besar.

"Kita melihat tantangan industri fashion ini perlu lebih jadi profesional. Jadi kita berusaha memberikan exposure yang lebih besar, memberikan akses bagi para peserta untuk bisa lebih mandiri, mengerti bisnis dan menjaga kualitas," paparnya.

JF3 juga menjalin kerja sama dengan brand-brand yang berhasil membawa identitas fesyen lokal hingga ke panggung global. Brand yang dibawa telah sukses mengubah persepsi kuno terhadap kain batik yang identik dengan acara resmi dan seremonial.

"Ada Apikmen dan Shiroshima Indonesia yang mengubah batik menjadi pilihan fashion yang juga dapat diminati oleh generasi muda untuk dipakai dalam kegiatan sehari-hari," katanya.

(SAN)

SHARE