ECOTAINMENT

Fakta dan Sejarah Gelora Bung Karno yang Jadi Tempat Konser BLACKPINK  

Ratih Ika Wijayanti 06/03/2023 09:53 WIB

Fakta dan sejarah Gelora Bung Karno (GBK) tengah menjadi perbincangan di tengah pro kontra penggunaannya sebagai tempat konser BLACKPINK. 

Fakta dan Sejarah Gelora Bung Karno yang Jadi Tempat Konser BLACKPINK. (Foto: MNC Media)  

IDXChannel Fakta dan sejarah Gelora Bung Karno (GBK) tengah menjadi perbincangan di tengah pro kontra penggunaannya sebagai tempat konser BLACKPINK

Pro kontra ini muncul usai laga Persija dan Persib disebut harus ditunda karena Stadion Utama GBK (SUGBK) digunakan untuk konser BLACKPINK. Meski demikian, Pusat Pengelolaan Komplek GBK dan PPK GBK menjelaskan bahwa penundaan laga tersebut bukan karena alasan konser melainkan karena faktor keamanan. 

Sebagai salah satu stadion terbesar di Indonesia, GBK memang merupakan tonggak awal infrastruktur olahraga nasional di Tanah Air. Berikut ini IDXChannel mengulas fakta dan sejarah Gelora Bung Karno (GBK) yang perlu Anda ketahui. 

Fakta dan Sejarah Gelora Bung Karno

Pembangunan GBK memiliki fakta dan sejarah tersendiri yang menarik untuk dibahas. Berikut beberapa fakta dan sejarah GBK yang belum banyak diketahui. 

1. Mega Proyek Asian Games IV

Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dibangun pada 8 Februari 1960 di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Pembangunan GBK dilakukan setelah Indonesia terpilih menjadi tuan rumah dari Asian Games IV. Menjadi bagian dari mega proyek Asian Games IV yang digelar pada 1962, GBK pun menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan betapa hebatnya Indonesia kepada dunia kala itu. 

2. Pembangunan Dibantu Uni Soviet

Pembangunan GBK oleh Indonesia ini tentunya tidak terlepas dari bantuan pihak asing. GBK dibangun dengan dana yang diperoleh dari pinjaman lunak sebesar USD12,5 juta atau setara dengan Rp15 miliar untuk kurs tahun 1960 (Rp1.205 per USD). Berkat hubungan baik yang dibangun Indonesia dengan Uni Soviet kala itu, negara tersebut pun memberikan bantuan dengan mengirimkan insinyur dan teknisi yang berperan merancang stadion utama GBK. 

3. Berkapasitas 110.000 Penonton

Jika ditotal, kompleks GBK memiliki luas mencapai 279,1 hektare. Sementara itu, stadion utama GBK diperkirakan bisa menampung sebanyak 110.000 penonton. Pada masanya, stadion ini disebut sebagai stadion terbesar yang ada di Indonesia. Akan tetapi, seiring adanya pembaruan dan beberapa kali renovasi, kapasitas stadion utama pun berkurang menjadi 77.193 penonton. 

4. Ide Model Atap Temu Gelang dari Soekarno

Sebagai seorang Insinyur Sipil Jurusan Bangunan dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB, kini jadi Institut Teknologi Bandung), Soekarno pun memiliki rancangan tersendiri mengenai desain stadion utama yang hendak dibangun.

Terinspirasi dari air mancur di Museo Antropologia de Mexico saat dirinya berkunjung ke Meksiko, Soekarno pun mengusulkan model atap temu gelang dan tidak memakai penyangga di tengah. Penyangga atap seluruhnya berada di tepi mengelilingi bangunan stadion. Soekarno berharap model atap seperti itu dapat memukau siapa saja yang melihatnya.

Itulah beberapa fakta dan sejarah Gelora Bung Karno (GBK) yang belum banyak diketahui. 

SHARE