Gelar Grammy Awards, Panitia Habiskan Rp35 Miliar Buat Tes Covid-19
Untuk menyelenggarakan Grammy Awards tahun ini, panitia harus meronggoh kocek jutaan dolar hanya untuk tes covid-19.
IDXChannel - Tahun ini Gramy Awards tetap diselenggarakan. Untuk menyelenggarakan ajang perhargaan musik paling bergensi di dunia ini, panitia harus meronggoh kocek jutaan dolar hanya untuk tes covid-19.
CEO Recording Academy, Harvey Mason Jr mengatakan, biaya produksi Grammy Awards tahun ini jauh lebih mahal. Hal ini karena tambahan biaya untuk penerapan protokol kesehatan salah satunya tes covid-19.
"Ya ampun, biayanya jauh lebih mahal dari biasanya. Saya tidak memiliki angka pastinya, tetapi protokol Covid saja sudah jutaan dolar," kata Harvey Mason dilansir dari Variety, Senin (15/3).
"Ada hal lain juga yang berperan. Kami mencoba menghadirkan lebih banyak ruang dan banyak jarak untuk pertunjukan. Saat saya menyebut protokol Covid, tentu itu untuk tes pengujian," sambungnya.
Mengubah tanggal penyelenggaraan dari 31 Januari menjadi 14 Maret, karena lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun di California Selatan juga diakui Mason sangat mahal. Namun, ia merasa hal ini penting dilakukan karena tidak ingin mengambil risiko kesehatan siapa pun melalui acara TV.
"Beberapa artis meminta lebih banyak perlindungan dan kami ingin mereka merasa aman. Misalnya, kami telah membuat area tempat untuk artis dengan hanya akses satu arah yang membantu memastikan bahwa tidak ada orang yang berpapasan dengan orang yang tidak berada dalam tempat yang sama," jelas VP eksekutif CBS, Jack Sussman.
Perwakilan Recording Academy menolak memberikan biaya produksi Grammy Awards tahun ini. Tetapi seorang pengusaha yang mengetahui hal tersebut baru-baru ini memberi tahu bahwa untuk acara musik skala kecil, menghabiskan sekitar USD1,5 juta untuk tes Covid-19.
Sementara untuk Grammy, sumber tersebut memperkirakan sekitar USD2,5 juta atau sekitar Rp35 miliar. Angka ini berdasarkan rata-rata USD75 atau sekitar Rp1,05 juta untuk tes setiap orang selama dua minggu, termasuk personel yang menjalankan tes dan biaya lab. Namun komentar Mason menunjukkan jumlah biaya yang digelontorkan mungkin jauh lebih banyak.
Beberapa tim artis juga bersikeras melakukan tes cepat di tempat untuk kedatangan artis, yang bisa menambah biaya hingga 500 ribu USD. Selain itu, kru yang bekerja dengan artis jauh lebih kecil daripada tahun 2019 dan banyak yang tiba di tempat dengan kamera siap pakai. Ada satu artis besar yang datang ke pertunjukan untuk direkam sebelumnya dengan tim terdiri delapan orang termasuk manajemen, direktur kreatif, stylist, dan lainnya selain musisi mereka.
Meskipun sejumlah pertunjukan Grammy telah direkam sebelumnya, protokol yang sama harus dipertahankan. “Tes Covid tidak murah, dan mereka harus memilikinya. Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan sekarang, dan saya tidak berharap itu hilang begitu saja dengan vaksin," ujar pengusaha tersebut.
Menavigasi tempat tersebut juga merupakan proposisi yang memakan waktu dan mahal. Patrick Menton selaku produser bakat Grammy menyatakan setiap orang diuji setiap 48 jam, setiap orang harus memakai APD atau face shields, tidak ada makan dan minum, semua harus berjarak dua meter satu sama lain.
"Ada tidak ada teriakan, ada tirai di lorong untuk memastikan ada lalu lintas satu arah. Kami telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk memastikan bahwa aman adalah prioritas nomor satu," imbuh Menton.
Mason telah menghadiri konvensi setiap hari selama beberapa minggu terakhir, menyebut dirinya melewati beberapa zona tes Covid-19. Menurutnya, ada banyak langkah untuk memastikan bahwa tidak ada orang di acara tersebut yang terinfeksi Covd-19. Jika ada seseorang positif Covid-19, Mason memiliki pedoman yang sangat spesifik tentang dengan siapa orang tersebut melakukan kontak, dan di zona mana mereka berada.
"Anda dites sebelum mendekati gedung itu, dan begitu Anda sampai di tes itu, ada tes lagi. Lalu, ada zona yang bisa Anda masuki dan tidak dan tes berbeda untuk setiap zona," tambah Mason.
Di tengah kerumitan dan biaya yang tinggi, Grammy Awards 2021 tetap digelar. "Tapi Akademi dibangun untuk dapat mempertahankan sesuatu seperti ini, dan kami telah melakukan perencanaan keuangan yang baik sehingga kami memiliki kemampuan untuk menghadapi tahun di mana kami mengalami penurunan," lanjut Mason.
“Saya sangat bangga dengan pertunjukan ini dan saya optimis bahwa kami akan memiliki sesuatu yang sangat istimewa pada hari Minggu. Musik adalah kesempatan besar bagi orang-orang untuk mulai menyembuhkan, dan memberikan harapan," tutup Mason.
Grammy Awards 2021 akan disiarkan langsung di CBS dari Staples Center, Los Angeles, California, Amerika pada hari Minggu (14/3) pukul 20.00 waktu setempat atau Senin (15/3) waktu Indonesia. (RAMA)