ECOTAINMENT

Grup Fesyen Jerman Hugo Boss Raih Pendapatan Rp18,6 Trilun di Kuartal I-2025

Ibnu Hariyanto 06/05/2025 15:33 WIB

Hugo Boss melaporkan pendapatan kuartal I-2025 di atas perkiraan. Hugo Boss mencatatkan pendapatan sebesar 999 juta euro (sekitar Rp18,6 triliun).

Hugo Boss melaporkan pendapatan kuartal I-2025 di atas perkiraan. Hugo Boss mencatatkan pendapatan sebesar 999 juta euro. (foto: iNews Media Grup)

IDXChannel- Grup fesyen asal Jerman, Hugo Boss melaporkan pendapatan kuartal I-2025 di atas perkiraan. Hugo Boss mencatatkan pendapatan sebesar 999 juta euro (sekitar Rp18,6 triliun).

Dilansir Yahoo Finance, Selasa (6/5/2025), angka itu justru turun dibanding capaian di periode yang sama tahun lalu. Meski turun, nilainya tetap di atas perkiraan sebesar 974 juta euro.

Hugo Boss mengaku optimistis dengan prospek bisnisnya di 2025. Hugo Boss juga  mempertahankan proyeksi penjualan untuk 2025 di kisaran 4,2 miliar hingga 4,4 miliar euro. 

Hal ini menunjukkan kepercayaan perusahaan di tengah kondisi ekonomi global yang belum menentu. Kabar baik ini langsung berdampak pada pasar saham. Harga saham Hugo Boss naik 4,5 persen di awal perdagangan hari ini di Bursa Frankfurt.

Di sisi lain, Hugo Boss mengakui ketidakpastian ekonomi dan potensi dampak tarif Amerika Serikat membebani sektor fesyen secara global. Hugo Boss menyebut sentimen konsumen menjadi lemah, terutama di pasar Amerika Serikat dan China.

"Setelah pencapaian yang kuat di tahun 2024, kinerja kami di kuartal pertama dipengaruhi oleh meningkatnya ketidakpastian ekonomi makro, yang berdampak pada sentimen konsumen global dan industri kami. Dengan latar belakang ini, kami terus memberikan penekanan kuat pada apa yang ada dalam kendali kami,"kata CEO Hugo Boss, Daniel Grieder dalam pernyataan resmi, Selasa (6/5/2025).

Selain itu, Hugo Boss menghadapi tekanan akibat menurunnya daya beli konsumen dan melemahnya permintaan untuk fesyen serta aksesori kelas atas, terutama di pasar AS dan China. Meski demikian, perusahaan berharap pendekatan strategis dan efisiensi operasional dapat membantu menjaga performa keuangan di 2025.

(Ibnu Hariyanto)

SHARE