ECOTAINMENT

Incar Keuntungan Besar, Layanan Streaming Disney Bakal Disusupi Iklan

Yulistyo Pratomo 11/08/2022 11:43 WIB

Perusahaan hiburan dunia asal Amerika Serikat, the Walt Disney Co, akan memasukkan paket periklanan ke dalam layanan streaming mereka, Disney Plus.

Incar Keuntungan Besar, Layanan Streaming Disney Bakal Disusupi Iklan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar, perusahaan hiburan dunia asal Amerika Serikat, the Walt Disney Co, akan memasukkan paket periklanan ke dalam layanan streaming mereka, Disney Plus.

Dikutip dari Bloomberg, Kamis (11/8/2022), langkah tersebut dilakukan Disney untuk mengatasi kerugian pada bisnis langsung ke konsumennya, sekaligus memanfaatkan transisi dari menonton televisi secara tradisional ke online.

Pada November 2019, Disney telah memasukkan sejumlah judul film dan acara televisi, serta beberapa serial baru seperti Marvel dan “Star Wars.” Dengan masuknya iklan, Disney mengharapkan keuntungan pada tahun fiskal 2024.

Terdapat versi baru yang ditawarkan untuk pelanggan Disney, yakni dengan menyusupkan iklan kecuali pelanggan berminat untuk membayar lebih besar jika ingin mendapatkan paket bebas komersial.

Dengan dukungan layanan iklan, Disney juga ingin terjadi peningkatan pelanggan dan tentunya penghasilan lebih banyak dengan memberikan banyak pilihan kepada publik untuk mendapatkan layanan streaming.

Sehingga, pada 8 Desember mendatang, Disney akan memperkenalkan versi layanan streaming terbarunya yang sudah disusupi iklan sekaligus memperkenalkan opsi harga terbaru yang bebas dari iklan menjadi USD11 per bulan, atau setara dengan Rp162.686.

Ternyata, informasi mengenai layanan baru ini turut mendongkrak saham Disney (DIS) sebesar 7,1% menjadi USD120,40 pada akhir perdagangan di New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.

Perusahaan yang berbasis di Burbank, California, ini juga melaporkan kenaikan penjualan sebesar 26% menjadi USD21,5 miliar, yang terbantu berkat melonjaknya pendapatan taman hiburan yang mengalahkan ekspektasi analis sebesar USD21 miliar. (TYO/DILAH)

SHARE