India Sajikan Beragam Olahan Millet di Gala Dinner KTT G20, Intip Menu Lengkapnya
Millet dipilih sebagai bahan dasar makanan yang disajikan dalam gala dinner KTT G20 karena merupakan makanan pokok jutaan orang di India.
IDXChannel – India menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun ini. Negera Bollywood itu pun menyajikan makanan sederhana berbasis millet pada jamuan makan malam atau gala dinner G20 pada Sabtu (9/9/2023).
Millet dipilih sebagai bahan dasar makanan yang disajikan dalam gala dinner karena merupakan makanan pokok jutaan orang di India. Menu yang disajikan dengan bahan dari millet pun cukup beragam.
Dari keripik daun hingga puding, bahan makanan disajikan di meja tinggi yang ditempati oleh para pemimpin dunia seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, hingga Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden India Droupadi Murmu juga cukup sederhana dan hanya mencakup tiga hidangan vegetarian sebagai bentuk merayakan "musim gugur yang berlimpah", dengan berbagai jenis millet.
Hidangan utamanya yaitu kue nangka yang disajikan dengan lapisan jamur hutan, keripik millet, dan nasi merah Kerala yang ditaburi daun kari. Bakarkhani, roti pipih manis yang biasanya disajikan dalam masakan Mughlai, dan "Pao" atau roti lembut yang terkenal di Mumbai disajikan di sampingnya.
Kahwa Kashmir dari wilayah utara, kopi saring terkenal di India selatan, dan teh Darjeeling juga disajikan.
Millet menjadi populer sebagai alternatif makanan sehat pengganti gandum atau beras setelah Perdana Menteri India Narendra Modi dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB menetapkan tahun 2023 sebagai Tahun Millet Internasional.
Awal tahun ini, biji-bijian makanan super serbaguna dan ramah iklim ini ditampilkan pada jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih untuk Perdana Menteri India Narendra Modi.
Sebelumnya, negara-negara G20 mengadopsi deklarasi konsensus yang tidak mengutuk Rusia atas perang di Ukraina, namun menyerukan semua negara untuk tidak menggunakan kekerasan untuk merebut wilayah.
Millet juga disebutkan dalam deklarasi mereka. “Kami mendorong upaya untuk memperkuat kerja sama penelitian mengenai biji-bijian yang tahan iklim dan bergizi seperti millet, quinoa, sorgum, dan tanaman tradisional lainnya termasuk beras, gandum, dan jagung,” berdasarkan pernyataan tersebut.
(FRI)