Intip Deretan Keluarga Kaya Raya di Indonesia, Ada yang Hartanya Rp328 Triliun
Data dari Forbes menyebutkan jika harta Robert Budi Hartono mencapai USD22,8 miliar (Rp342 triliun), sementara Michael Hartono mencapai USD21,9 miliar/Rp328,5 T
IDXChannel - Bidang property merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan untuk jangka panjang.
Salah satu yang termasuk ke dalam bidang properti adalah kepemilikan hotel. Hotel merupakan sektor bisnis yang cukup menjanjikan apalagi di Indonesia yang saat ini berusaha menaikkan ekonomi melalui sektor pariwisata.
Lalu siapa saja pengusaha hotel terkaya di Tanah Air? Berikut daftar namanya yang berhasil dikutip dari Sindonews, Minggu (23/10/2022)
1. Keluarga Ciputra
Dr. (HC) Ir. Ciputra Bersama keluarganya memulai usaha lebih dari 40 tahun lalu dengan mendirikan Ciputra Group. Beliau memang seorang pengusaha yang bergerak di bidang property dan juga perhotelan, proyek pertamanya adalah Citra Garden City Jakarta (1984).
Namun, proyek hotel pertamanya adalah Mal dan Hotel Ciputra Jakarta. Proyek ini dikerjakan pada tahun 1993 dengan memadukan penginapan dan pusat perbelanjaan secara bersamaan. Sejak saat itu, proyek properti Ciputra Group semakin berkembang ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan mancanegara.
Terhitung sudah ada 12 hotel yang berdiri dari Jakarta gingga Banjarmasin. Hal ini belum hotel mewah di Hanoi, Vietnam yang memiliki jumlah kamar mencapai 240 unit.
Meskipun pengusaha Hotel, Keluarga Ciputra bukan orang tertajir di Tanah Air. Dikutip dari Forbes real time net worth, kekayaan keluarga ciputra “hanya” USD1,1 miliar atau Rp16,5 triliun (kurs Rp15.000).
Kekayaannya itu menjadikan dia duduk di peringkat 2 orang terkaya di Indonesia dan masih jauh dibawah keluarga Hartono dan Chairul Tanjung.
2. Keluarga Hartono
Duo Hartono yaitu Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono merupakan pemilik grup Djarum dan termasuk ke dalam 70 orang terkaya di Dunia, dengan begitu digadang-gadang mereka adalah orang terkaya di RI.
Data dari Forbes menyebutkan jika harta Robert Budi Hartono mencapai USD22,8 miliar (Rp342 triliun), sementara Michael Hartono mencapai USD21,9 miliar (Rp328,5 triliun).
PT Djarum dan Bank BCA merupakan sumber utama pemasukan uang mereka, apalagi ketika Grup Djarum melebarkan sayapnya ke bisnis hotel pada 2004 dengan memenangi lelang pengelolaan hotel yang sekarang bernama Hotel Indonesia Kempinski.
3. Peter Sondakh
Peter Sondakh melalui Grup Rajawali Property yang berdiri pada tahun 1989 memiliki beragam hotel diantaranya adalah St. Regis Bali Resort, The Laguna Resort and Spa, Four Season Jakarta, The Westin Langkawi dan yang terakhir berjulukan “Permata Kedah” yaitu St. Regis Langkawi.
Jika melirik pada majalah Forbes, Peter Sondakh memiliki kekayaan mencapai USD1,8 miliar (Rp27 triliun) dengan sumber pemasukan pertambangan, infrastruktur dan perkebunan sawit.
4. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung memiliki empat Singkong Pencakar Langit, yaitu The Trans Luxury Hotel, The Trans Resort Bali, Fashion Hotel, dan Ibis Bandung. Hotel terbaiknya adalah Trans Luxury Hotel yang berkualitas bintang lima terdiri dari 18 lantai dengan 280 kamar dan suite.
Chairul Tanjung memiliki total kekayaan mencapai USD5,4 miliar (Rp81 triliun). Kekayaan itu berasal dari media, supermarket, bank dan maskapai penerbangan.
5. Keluarga Eka Tjipta Widjaja
Keluarga Eka Tjipta Widjaja menjalankan bisnis perhotelannya lewat Sinar Mas land, salah satu pengembang properti terbesar di Tanah Air. Sinar Mas land memiliki hotel mewah berbintang lima di Thamrin, Jakarta Pusat, yakni Grand Hyatt.
Bukan hanya itu, Sinar Mas Land juga memiliki hotel Santika Premiere ICE BSD City, Le Premier Kota Deltamas (Cikarang), Rooms Inc (Semarang), dan The le Grandeur Palm Resort di Malaysia. Le Grandeur termasuk ke dalam kategori deluxe mewah dengan 330 kamar dengan 3 lapangan golf 18 lubang.
Forbes mengungkapkan harta kekayaan keluarga ini pada tahun 2021 mencapai USD9,7 miliar (Rp145 triliun). Pemilik dari Sinar Mas Land ini bersumber dari property, perawatan kesehatan, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.
(Penulis Ahmad Fajar magang)
(SAN)