Investor Saham hingga Manajemen Aset, Ini Deretan Ladang Uang Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur memiliki berbagai bisnis dan juga investasi saham.
IDXChannel - Pendakwah kondang Ustadz Yusuf Mansur belakangan ini kembali heboh. Pasalnya ia dituding melakukan investasi bodong, dan dianggap menipu sejumlah orang. Akan tetapi dengan lapang dada ayah dari Wirda Mansur ini menerima semua tuduhannya itu.
Ustadz Yusuf Mansur mengatakan, bahwa kasus serupa yang menudingnya sebagai penipu sudah pernah terjadi. Setelah masuk ke jalur hukum, segala tudingannya tersebut tidak dibenarkan.
"Sebaiknya adu data di polisi sebab apa saja dibelokkan, apa saja dinarasikan jelek, apa saja diputarbalikkan,” ujarnya dalam klarifikasinya.
Meski demikian, sebagai pendakwah nampak Ustadz Yusuf Mansur semakin sukses. Ia juga memiliki dan mendirikan Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten.
Lantas dari mana saja sumber penghasilan atau kekayaannya? Berikut seperti dilansir dari berbagai sumber:
Memiliki Saham di MNC Bank
Ustadz Yusuf Mansur membeli saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) senilai 250.000.000 saham BABP (MNC Bank) dari perusahaan afiliasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), Winfly Ltd, di harga Rp322/saham.
Dalam kerja sama tersebut, Ustaz Yusuf Mansur juga berkomitmen mempromosikan pembukaan rekening Motion Banking kepada jaringan yang dikelolanya, dengan total 10 juta orang.
Jaringan tersebut, antara lain Rumah Tahfidz se-Indonesia dan mancanegara yang menjangkau Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan, Saudi Arabia, Malaysia, Singapura, Turki hingga Mesir, juga jaringan Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an se-Indonesia, yang mencapai 48 cabang, serta jaringan Paytren dan Treninet.
"Kami senang dan bangga bisa menjadi bagian dari pertumbuhan Motion Banking, platform kebanggaan anak bangsa menuju digital banking terbaik di Indonesia," katanya.
Paytren
Ustadz Yusuf Mansur juga memiliki perusahaan manajemen aset, yaitu PT Paytren Aset Manajemen. Di mana perusahannya ini berbentuk aplikasi yang digunakan untuk pembayaran dalam jaringan, seperti tagihan rutin, pembelian pulsa elektronik, dan tiket perjalanan.
Namun pada Oktober 2017, Paytren sempat dibekukan oleh Bank Indonesia (BI) karena harus memperoleh izin terlebih dahulu untuk terjun ke dalam dunia bisnis uang elektronik. Saat itu, BI menyatakan bahwa mereka ingin memastikan bahwa badan yang mengumpulkan dana dari masyarakat sejalan dengan peraturan BI.
Bisnis Kuliner
Bukan hanya di dunia investasi saja, Ustadz Yusf Mansur juga diketahui memiliki sejumlah bisnis kuliner seperti Waroeng Steak and Shake, Bebek H. Slamet, dan Steak Obonk. bersumber dari sejumlah usaha restoran atau kuliner, seperti Waroeng Steak and Shake, Bebek H. Slamet, dan Steak Obonk. (TIA)